Assalamualaikum, Wr. Wb.
Hai hai Sahabat.
Udah lama kali lah aku nggak ngisi
blog ini.
Aku bingung mau nulis apa. Mau buat
sinopsis drama, tapi malah tergoda buat review flim.
He eh! Film yang mau aku review ini
adalah film Thailand, Yes Or No. Udah basi memang, karena tayangnya tahun 2010.
Aku nontonnya sekarang, tahun 2014! Iissh, lambreta lah aku tau film ini.
Banyak yang udah nge-review film ini, dari segi cerita, profil pemain sampai
tinjauan agama, hmmm. Tapi aku tetap mau review sendiri ah! :P
Mungkin Sahabat udah tau ini film
bertema unik. Bukan, bukan unik deh. Tapi abnormal. Kisah sahabat jadi cinta,
tapi sesama cewek. Tuh, abnormal, kan? Bukannya aku termasuk golongan ‘belok’
ataupun pendukung lesbian. Aku cewek normal, normal kali pun! Masih suka sama
cowok, apalagi kalau ganteng! Kayak artis cowok Korea! Hihihi. Aku malah punya
trauma, nyaris jadi korban cewek tomboy. Sampai sekarang, aku takut kalo
dekat-dekat cewek kayak gitu! Mungkin trauma itu udah sampe ke alam bawah
sadarku, karena dekat cewek tomboy aku sama sensitifnya kalo dekat cowok,
hiiii, sama merindingnya. Eh, kok malah jadi curcol? Udah ah! Abaikan!
Balik ke film Yes Or No. Walaupun film ini bercerita cinta sesama cewek
-Kim dan Pie-, tapi bukan film porno ya! Sepanjang aku nonton film ini, entah
kenapa aku malah merasa seperti nonton film cinta biasa, cowok dan cewek. Ya
iyalah, pemeran tomboy-nya, sumpah! Gantengnya minta ampun! Kalau di Korea atau
Jepang ada Flower Boy (cowok cantik), kalo di Thailand ada Charming Girl, cewek
ganteng. Ya yang jadi si Tom (cewek yang tomboy), si Kim kita ini lah,
diperankan Tina Jitaleela. Si Tina, kalo kulihat mukanya, inilah yang disebut
“Beautiful and handsome in one face”! Cantik iya, ganteng pun iya banget! Perfect!
Nah, kalo yang memerankan Pie itu, Sucharat Manaying, cantik dan imut luar
biasa! Double perfect-lah! Oya, film ini ada lanjutannya, Yes Or No 2 dan tahun
2015 mendatang rencananya akan tayang Yes or No 2,5
Kim (Tina Jitaleela) cantik plus ganteng ya kan???
Sumber gambar: maap ye, aku lupa ngambilnya dimana! :)
Pada awalnya Pie menjauhi Kim karena
penampilan Kim yang seperti cowok. Apalagi ibu Pie yang tidak suka anaknya
berteman apalagi dekat-dekat dengan tipe cewek kayak gitu, bisa pingsan ibunya!
Tapi seiring waktu mereka bersama, hati Pie cair juga. Dia mau berteman, bahkan
jadi sahabat baik Kim. Kim juga awalnya
nggak ngerti dengan apa yang dipikirkan Pie tentang dirinya. Dia juga
bingung dan merasa normal-normal aja. Jadi dia bertanya pada Pie, “Tom itu
seperti apa?”.Tapi, iya juga. Kim itu penampilannya aja yang kayak cowok, tapi sifatnya ya seperti cewek. Takut kecoa, takut gelap, suka beres-beres, sampe suka masak.
Karena takut gelap, Kim bawa lampu ke dalam selimut, hahaha.
Tempat tidur Pie pun dibereskannya, ckckck.
Suka masak dengan rice cooker andalannya.
Kim pernah memamerkan masakannya, tapi hanya dengan ekspresi wajah yang bilang, "Masakanku enak lho!". Tapi begitu Pie berlalu dari hadapannya, barulah kita tau kalau Kim itu sedang menahan rasa panas dan kepedasan! Eksresinya itu lho, hahaha.
Panas! Pedas! Hahaha!
Semakin lama, ada banyak moment manis yang tercipta sampe mereka menyadari kalo mereka saling menyukai. Yang mau kubahas dari film ini adalah, ya moment-moment manis antara Kim dan Pie itu. Jangan diambil negatifnya ya. Kayak yang udah kubilang tadi, nonton film ini, serasa nonton film biasa. Kisah cinta yang normal, cowok dan cewek. Dan menurutku, Yes Or No adalah film paling romaaantisss yang pernah kutonton! Oke ini dia! Let’s cekidut dut.
- Pertama kali Kim dan Pie bertemu.
Aih, Kim, senyummu itu, buat aku melting! Hayooo, pasti pada klepek-klepek! Hihihi
Aku suka lihat ekspresi Kim waktu lihat Pie membagi kamar mereka jadi dua bagian dengan selotip merah. Lihatlah ekspresinya, bingung-bingung kayak mana gitu. Pas ya?
- Waktu mati listrik, disinari cahaya lilin, dengan gerakan tangan mereka membuat bayangan burung di dinding.
Dan, ups! Pandangan mereka bertemu! Time is frozen! Aku jadi deg-degan. :P
- Kim menyatakan perasaannya. Pie pernah bercerita kalo ibunya pernah bilang jika kita jatuh cinta, maka kita akan merasa seperti ada kupu-kupu dalam perut kita. Sambil menatap Pie, dengan gentle-nya Kim bilang, “ Sudah sejak lama ada banyak kupu-kupu dalam perutku, Pie.” Wuaaah! Romantisnya, cieee cieee. ^_^
- Waktu Pie membela Kim yang dituduh lesbian sama teman-teman cowok di kampus mereka. Pie bilang pada teman-temannya itu. “Daripada pacaran denganmu, lebih baik aku bersama dengan cewek lesbian ini (maksudnya si Kim).” Lalu temannya bertanya (padahal maksudnya nyindir), “Apa kalian tidak merinding waktu kalian kissing?” Pie tanpa ragu langsung mencium pipi Kim. Reaksi Kim? Lihat aja sendiri. Inilah kenapa benih cinta di hati Kim itu makin tumbuh, karena Pie ikut menyiramnya. Memang pada awalnya Kim ragu dengan perasaannya pada Pie. Tapi karena sikap Pie yang membuat Kim makin yakin dengan perasaan ‘aneh’nya itu, makanya cinta Kim pada Pie bisa mekar dan bersemi. Halah!
- Waktu mereka janjian ketemu di kafenya Bibi Inn. Eh, ternyata Jane (yang dengan terang-terangan menyukai Kim) malah ikut. Pie merajuk, nggak jadi ikut. Dia pergi ke taman dan menelpon Van (cowok yang sangat berharap jadi pacar Pie). Sedang Kim nggak tenang (walau Jane bersikap romantis) karena tau Pie marah sama dia. Akhirnya Kim memutuskan untuk mencari Pie dengan menelponnya. Kim menemukan Pie di taman. Sambil tetap bertelepon, Kim menggenggam tangan Pie dan mengajaknya duduk di bangku taman. Mereka duduk berdampingan tapi dengan hape yang masih di kuping dan nggak ditutup. Nggak sayang pulsanya yaaa??? Hehehe.
- Waktu Kim sakit migrain dan kepalanya dipijat Pie. Kim memejamkan matanya karena pijatan Pie membuatnya nyaman.
Yang buat aku menahan nafas, waktu Kim pelan-pelan membuka matanya.
Ya Allah! Sumpah! Tatapan Kim pada Pie, sedalam samudera! *eeeaaa!
Huuwaaa! Pengen ditatap kayak gitu. *gubrak
- Waktu Pie dan Kim bertengkar di asrama setelah pulang dari pasar Jajutak. Pie mengejar Kim di tengah hujan deras. Pas ketemu, Kim bilang pada Pie kalo dia melakukan semuanya bukan untuk mencari perhatian Pie, tapi dia melakukannya karena keinginannnya sendiri. Waduh, itu sih pernyataan cinta secara tidak langsung. Pie pun langsung memeluk Kim. Cuit cuwiwit....
- Endingnya, waktu Kim memeluk Pie dari belakang dan bilang, “Terima kasih karena berani mencintaiku.”
Menurutku kisah mereka cocok kali
dengan lagu Judika yang judulnya Mama Papa Larang (maaf Kak Judika, aku gak ada maksud apa-apa). Aku mengkhayal lagu ini jadi
OST Yes Or No, hahaha. Dan yang nyanyikan ya orang itu berdua:
Pie singing,
“
Kamu segalanya
tak
terpisah oleh waktu
biarkan
bumi menolak
kutetap
cinta kamu.”
Kim nyambung nyanyian Pie,
“Biar
mamamu tak suka
papamu
juga melarang
walau
dunia menolak
kutak
takut
tetap
kukatakan kucinta dirimu.”
Cucok kan chyiin? Hahaha.
Kesimpulanku adalah:
Aku copy status fesbuk-ku:
“Setiap kisah pasti menginginkan
akhir yang bahagia. Tapi di film ini, happy or sad ending, sama-sama miris dan
tragis. Sama-sama buat galau! Aissh… Btw, acting dan chemistry mereka, wow!
Great!”
Ya itu dialah intinya! Kalo mereka
memutuskan berpisah, ahhh! Gak rela! Menyedihkan kali! Tragis! Bakal sia-sia
adegan romantis yang disodorkan di sepanjang film ini. Aku pasti galau
berhari-hari.
Untungnya ending pasangan ini happy,
terlalu manis malah. Tapi miris ya, Sahabat? Walaupun Kim dan Pie akhirnya
tetap bersama, pertanyaannya adalah, hubungan itu akan bertahan sampai kapan?
Siapapun nggak akan bisa menjawabnya. Bagaimanapun
kerasnya usaha mereka mempertahankannya, tetap mereka tidak akan dan tidak akan
pernah direstui oleh orangtua, dunia menolak, apalagi akhirat! Langsung
diceburkan ke lautan api bernama neraka! Tragis! Yang pastinya mereka harus
berpisah, menjalani kehidupan dengan normal, dan menikah sesuai dengan
kodratnya masing-masing. Jadi mereka hanya bisa jadi best friend. Alhamdulillah, di kehidupan nyata, mereka memang jadi best friend. :)
Ah, udahlah. Over all, aku suka sama
ke-profesionalitas-an mereka. *apaan sih bahasanya?
Chemistry-nya? Wuih, jangan ditanya
sodara-sodara! Pasti kalian berharap mereka jadi real couple, hohoho! Akting
mereka juga sukses membuatku bisa senyum-senyum sendiri. Kalo mereka saling
menatap, so deep! Jantungku ikutan dag dig dug. Kalo mereka romantis-romantisan,
aku jadi malu dan salah tingkah sendiri. Kalo mereka bertengkar dan
nangis, aku jadi ikutan cengeng. Eh, kalo adegan Kim nangis, baru aku nyadar
kalau Tina itu cewek, karena nangisnya itu lho, cewek banget! :)
Oya, ini bonus dari aku, moment
paling lucu! Menurutku adegan paling lucu di film ini adalah, waktu di kampus,
di dekat tangga lantai dua, ada sekelompok cowok yang suka menggoda cewek-cewek
cantik yang naik dari lantai satu dan lewat di depan mereka. Waktu Kim naik dan
lewat di depan mereka, ada yang nyeletuk, “Hatiku sakit, karena aku ketemu sama cewek yang
lebih ganteng dari aku?” Buahahahaha, gila! Sumpah! Lucu!
Curcol bentar ya:
Hampir setengah tahun ini aku galau
dan susah move on dari drama Korea fenomenal You Who Came From the Star, sampe
empat kali kutonton! 21 episode di kali 4, alamak jang! Itupun belum bosan
juga! Ckckck.
Katanya, kalo mau melupakan cinta
yang lama, harus jatuh cinta lagi dengan yang baru. Ya gitu deh, demi melupakan
drama si alien ganteng Kim Soo Hyun itu, aku nanya-nanya Kakek Gugel tentang
drama/film romantis lainnya.
Dari beberapa drama/film yang direkomendasikan si Kakek, cuma film ini yang bisa buat aku tertarik. Tapi, ya itu. Aku malah jatuh cinta sama film ini, terjebak lagi, galau lagi, susah move on lagi! Aisssh…. Kayaknya, aku harus nonton drama/film baru lagi nih! Sahabat, ada saran drama/film apa yang harus kutonton??? Kayaknya aku harus nonton Yes Or No 2! *upsss
Dari beberapa drama/film yang direkomendasikan si Kakek, cuma film ini yang bisa buat aku tertarik. Tapi, ya itu. Aku malah jatuh cinta sama film ini, terjebak lagi, galau lagi, susah move on lagi! Aisssh…. Kayaknya, aku harus nonton drama/film baru lagi nih! Sahabat, ada saran drama/film apa yang harus kutonton??? Kayaknya aku harus nonton Yes Or No 2! *upsss
Wassalam
:)
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar