Assalamu'alaikum Wr., Wb.
ONCE UPON A TIME Episode 2 (Bagian 2)
Emma sedang membaca file Henry. Sherif datang untuk menangkap Emma.
Emma bingung dong! Ternyata Emma ditangkap karena ketahuan mencuri file Henry
dari kantor dokter Archie. Buktinya sudah jelas, file itu bertebaran di atas
ranjang Emma! Oo jadi ini rencana Regina, menangkap Emma lalu menyuruhnya pergi
dari Storybrooke?
Regina datang ke sekolah Henry dan bilang pada Henry kalau Emma
ditangkap.
Emma difoto di kantor polisi untuk berkas tahanan mungkin, ya?
Emma menyangkal dia mencuri file itu. Tiba-tiba Henry datang membawa
Mary yang bersedia menjadi penjamin Emma, jadi Emma bisa dibebaskan. Mary
bilang dia mempercayai Emma tidak mencuri.
Begitu Emma dibebaskan, dia pergi ke kebun apel Regina dan menebang
pohon apel kesayangan Sang Walikota. Regina yang berada di ruang kerjanya,
melihat dari jendela dan murka!
Emma bilang ia tidak takut dengan apa yang akan dilakukan Regina
padanya. Intinya, dia menantang Regina! Emma menabuh genderang perang!
Negeri Dongeng
Regina berbincang dengan pria tua. Pria tua melarangnya membalas
dendam. Regina bertanya, apa kau ingin melindungiku? Pria tua itu menjawab
kalau melindungi Regina adalah hidupnya. Wuih, setia amat! Regina minta
pendapat kenapa kutukannya nggak berhasil. Pria tua itu menjawab Regina harus
datang ke orang yang memberikan kutukan itu pertama kali. Pria tua mengingatkan
balas dendam adalah jalan yang paling gelap dan sunyi, sekali melaluinya nggak
kan ada jalan kembali.
Regina menyamar menjadi sebuah tikus untuk bisa menemui Rumplestiltskin
di penjara (aissh, masih susah aja aku ngetik namanya!) Rumplestiltskin sudah
tahu kalau itu Regina, jadi jangan menyamar lagi. Regina langsung berubah ke
wujud aslinya.
Rumplestiltskin bercerita kalau Snow dan suaminya datang padanya karena
resah dengan kutukan Ratu. Tentu saja Ratu senang. Tapi Rumplestiltskin bilang
kalau kutukan Ratu bisa dipatahkan oleh anak Snow yang akan dilahirkan. Ratu
kaget.
Ratu bertanya kenapa kutukannya belum berhasil. Rumplestiltskin bilang
ia akan memberitahu tapi ada syaratnya. Dia minta di dunia yang baru nanti, dia
menginginkan kenyamanan dan kehidupan yang lebih baik (bukan di penjara kayak
sekarang). Regina menjamin Rumplestiltskin akan memiliki tanah dan kaya (oo
pantas saja dia yang punya kota Storybrooke!).
Rumplestiltskin menginginkan satu hal lagi, Regina harus melakukan semua yang dia inginkan, apalagi
kalau dia mengatakan “Please”, (tolong). Regina mengiyakan tapi dengan syarat
di dunia baru nanti Rumplestiltskin tidak akan mengingat kesepakatan ini.
Rumplestiltskin setuju. Deal!
Rumplestiltskin memberitahu kalau kutukan akan berhasil dengan
mengorbankan jantung dari sesuatu yang kita cintai. Regina menjawab dia sudah
mengorbankan jantung kuda peliharaan kesayangannya. Rumplestiltskin menjawab
itu tidak cukup! Kekuatan besar membutuhkan pengorbanan yang besar. Jantung dari sesuatu yang berharga, yang
paling kau cintai.
Regina menjawab yang paling kucintai sudah mati karena Snow White.
Siapa itu yang paling dicintai Ratu ya? Sampai Ratu mendendam seperti itu?
Rumplestiltskin bertanya, apa tidak ada lagi yang kau cintai? Kutukan
dan pembalasan ini tidak mudah, Dear. Kau tahu siapa yang kau cintai. Pergi
bunuh dia.
Dunia Nyata
Emma pulang ke penginapannya. Begitu ia membuka pintu, nenek datang dan
bilang kalau Emma tidak boleh lagi menginap di penginapan ini. Emma tahu pasti
ulah siapa ini, Regina! Emma pun pergi dari penginapan.
Regina memanggil Sherif untuk menangkap Emma karena sudah mengacak-acak
kebun apelnya. Sherif tidak mau karena tahu penangkapan sebelumnya Emma dijebak
melakukan pencurian.
Mereka berdebat. Regina bilang ini demi Henry. Sherif bilang justru
Henry menyukai Emma. Jadi kalau Regina tetap ‘merusuhi’ Emma. Maka satu-satunya
yang terluka adalah Henry. Regina terdiam.
Emma pergi dari penginapan. Dia menuju mobilnya, tapi sepertinya Regina
sudah merusak mobilnya. Tak lama Regina menelpon meminta Emma datang ke
kantornya, dengan berjalan kaki!
Emma menemui Regina. Regina ingin meminta maaf
karena menghalangi Emma tinggal di Storybrooke dan menghalangi niat Emma yang
ingin merebut Henry darinya.
Emma bilang ia tidak ada keinginan merebut Henry.
Ia hanya ingin memastikan kalau Henry baik-baik saja. Semakin Regina
melarangnya, semakin kuat keinginan Emma untuk tinggal, untuk melihat bagaimana
bermasalahnya Henry yang mengira semua orang di kota itu adalah tokoh dongeng.
Henry yang tidak bisa membedakan mana dongeng mana kenyataan, menurut Emma itu
gila.
“Kau pikir aku gila?” kata Henry tiba-tiba dari
arah pintu. Ternyata Henry mendengar apa yang diucapkan Emma. Ia langsung pergi
karena kecewa dengan Emma.
Emma bertanya pada Regina berapa lama Henry berada
di situ. Cukup lama, jawab Regina. Emma bertanya lagi, kenapa kau tahu dia akan
berada di sana? Regina bilang karena Henry akan datang setiap Kamis jam 5 sore
untuk mengajaknya makan malam sebelum terapi. Tentu saja aku tahu, karena aku
ibunya. Aissh, pukulan telak untuk Emma! Dia cuma bisa bilang kalau Regina
tidak punya jiwa!
Negeri
Dongeng
Cermin ajaib bertanya pada Ratu apa Ratu
mendapatkan jawaban dari Rumplestiltskin? Tapi Ratu tidak menjawab, ia berlalu
begitu saja.
Pria tua sedang menyalakan lilin. Begitu Ratu
datang ia bertanya sama seperti yang ditanyakan cermin ajaib.
Ya, tapi itu bertentangan dengan diriku, jawab
Ratu.
Pria tua itu mencoba membantu. Wajah Regina
langsung sedih, aku harus mengambil jantung dari seseorang yang paling
kucintai. Pria tua itu terdiam seperti berpikir. Lalu menjawab, aku. Wuaaa,
siapa sebenarnya pria tua itu? Apa hubungannya dengan Regina???
Regina memejamkan matanya, sedih! Lalu ia menghadap
pria tua itu dan berkata. “Ayah, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.”
Ooo... ternyata pria tua itu ayahnya Regina!
Ayahnya membujuk Regina tidak harus melakukan balas
dendamnya. Regina merasa Snow sudah merenggut kebahagiaannya, jadi dia tidak
bisa tinggal diam.
Ayahnya tetap membujuk untuk melupakan semua
dendamnya dan memulai hidup yang baru.
“ Tapi kehidupan seperti apa? Semua yang kubangun
akan hilang. Kekuatanku pun akan hilang. Mereka akan menganggapku tidak ada
apa-apanya.” Jawab Regina.
“Kekuatan memang menggoda, cinta pun begitu . Kau
akan mendapatkannya lagi.” Cinta seperti apa yang membuat Regina dendam seperti
itu pada Snow ya?
Regina menangis di pelukan ayahnya, “Aku hanya
ingin bahagia.”
Ayahnya memastikan kalau Regina akan bahagia. Mereka
akan bahagia. Tapi pilihan ada padamu.”
Air mata Regina semakin deras. Ia membenarkan kata
ayahnya, “Ayah memang benar, aku bisa bahagia.” Tiba-tiba wajahnya berubah jadi
kejam, “Tapi tidak di sini!” sambil menusuk perut ayahnya. Hiks hiks.... Regina
kejam kali! Aissshhh. Begitu ayahnya tergeletak di lantai, Regina Cuma bilang,
“Maafkan aku.” Air matanya menetes lagi.
Dunia
Nyata
Mary sedang menyulam. Seseorang mengetuk pintu.
Ternyata Emma yang datang untuk mengucapkan terima kasih dan mengembalikan uang
jaminan yang dibayarkan Mary untuk membebaskan Emma dari penjara. Emma mukanya
kusut kali.
Mary menawarkan diri jadi teman curhat Emma. Emma
menyambut tawaran itu.
Emma meminum secangkir cream dengan taburan kayu
manis di atasnya. Dia kan suka kayu manis.
Mary minta maaf karena tidak menanyakan dulu apa
Emma suka kayu manis atau tidak, karena Mary juga suka kayu manis. See? Henry,
Emma dan Mary sama-sama suka kayu manis. Apa semua yang dikatakan Henry itu
benar? Issh penasaran lah!
Emma bertanya kenapa Mary percaya padanya
sampai-sampai mau mengeluarkan dia dari penjara.
Mary menjawab kalau dia merasa mereka pernah
bertemu sebelumnya, maksudnya sebelum ketemu di Storybrooke.
Emma bilang dia akan pergi. Oh, no! “Terima kasih
untuk segalanya, tapi kurasa ini yang terbaik. Jika aku tinggal, Henry akan
semakin terluka.” Issh, Emma sudah putus asa.
Mary coba menebak-nebak kira-kira apa yang kan
terjadi kalau Emma pergi. Siapa yang akan melindungi Henry kalau bukan Emma
sendiri. Emma terkesiap.
Henry berada di praktek Archie Hopper. Dia memegang
payung Archie. Henry sedih kali kelihatannya. Cup cup cup Henry.... Tapi dia
diam saja.
Archie membujuknya bicara, “Payung itu semacam
jimat keberuntunganku. Itu sebabnya kau mengira aku Jiminy Cricket?”
“Kurasa kau
bukan siapa-siapa.” Dia meletakkan payung Archie di meja. Henry sepertinya
menyerah gara-gara dicap ‘gila’ oleh Emma. Archie pun bingung.
Tiba-tiba Emma masuk. Spontan Archie berdiri dan
meminta maaf karena menjebak Emma. Emma bilang tidak apa-apa. Dia lebih peduli
dengan Henry. Dia meminta maaf. Tapi Henry tidak mau bicara dengan Emma. Archie
mencoba menengahi, tapi Emma tidak memberi kesempatan.
‘Henry, satu-satunya alasan aku tinggal adalah...
kau. Aku ingin lebih mengenalmu.” Emma membujuk.
Henry memotong, “Kau berpikir aku gila.”
“Tidak. Kupikir kutukannya yang gila. Tapi bukan
berarti itu tidak benar.” Mata Emma melirik Archie.
“Tapi kau bilang pada ibuku...” Henry masih
memojokkan Emma.
Emma menyambung, “Apa yang ingin dia dengar. Jika
kutukan itu memang benar, satu-satunya cara menghancurkannya adalah dengan
memperdayai Ratu Jahat. Membuatnya berpikir kalau kita adalah orang yang tidak
percaya. Dengan begitu, dia tidak akan merencanakan sesuatu terhadap kita.
Bukankah itu yang disebut Operasi Cobra?” Emma melirik Archie lagi dan Archie
tersenyum karena Emma berhasil membuat Henry bersemangat lagi.
Henry langsung antusias, “Jenius,” katanya.
Emma memegang lembaran buku yang dirobek Henry.
Emma bilang dia sudah membacanya. “Henry, kau benar. Mereka berbahaya. Hanya
satu cara agar mereka tidak melihat ini.” Emma membawa lembaran-lembaran itu ke
perapian dan membakarnya. “Sekarang kita beruntung.”
Henry langsung memeluk Emma, “Aku tau kau di sini
untuk membantuku.”
“Tentu.” Kata Emma. ”Tidak ada yang bisa
menghentikan, bahkan sebuah kutukan sekalipun.”
Negeri
Dongeng
Di hadapan kobaran api, Regina memegang sebuah peti kecil.
Kali ini dia sendirian, tidak ada para sekutunya. Dia mengeluarkan isinya dan
melemparkannya ke dalam kobaran api. Jantung ayahnya! Iisshh....
Api langsung membesar dan bergumpal menjadi asap
hitam yang sangat tebal. Regina memandang takjub melihat asap kutukannya.
Kutukan Regina telah berhasil dibuat! Asap itupun mermbat kemana-mana.
Regina mengunjungi sebuah makam dan menaruh
sekuntum mawar hitam di atasnya sambil berkata, “Aku menyayangimu.”
Ternyata nama ayahnya adalah Henry. Mungkin itulah
sebabnya ia menamai anak angkatnya dengan nama ‘Henry’ sebagai tanda cinta dan
penyesalan pada ayahnya.
Dunia
Nyata
Emma dan Henry keluar dari praktek dr. Hopper
dengan bahagia.
Regina membersihkan pohon apel yang digergaji Emma.
Tampak Tuan Gold datang, dia menyapa Regina dengan mengatakan, “Berantakan
sekali.”
Regina bertanya apa yang bisa ia lakukan untuk Tuan
Gold?
Tuan Gold bilang ia hanya singgah dan melihat
Regina begitu bersemangat.
Regina tertawa. “Hari ini indah. Aku baru saja
menyelamatkan kota dari orang yang tidak diinginkan.”
“Emma Swan. Sungguh?” Tuan Gold menebak siapa
orangnya.
“Ya, aku bisa membayangkan dia sedang dalam
perjalanan menuju Boston sekarang.” Kata Regina dengan senangnya karena dia
berhasil mengusir Emma.
Tapi Tuan Gold meragukan itu. Muka Regina langsung
berubah tidak enak.
“Aku baru saja melihatnya jalan-jalan dengan
anakmu. Mereka kelihatan sangat akrab.” Kata Tuan Gold menjawab penasaran
Regina. Tentu saja Regina terkejut.
“Mungkin kau harus datang padaku. Jika Nona Swan
tidak bisa kau atasi, aku dengan sangat senang akan membantu. Tentu saja dengan
sebuah imbalan.”
“Aku tidak ingin membuat kesepakatan denganmu lagi.”
Tolak Regina.
“Kesepakatan apa yang kau maksud?” tanya Tuan Gold
sambil memetik sebuah apel.
Regina yakin Tuan Gold tahu kesepakatan apa yang
dia maksud.
“Oh, ya. Anak yang kuadopsi untukmu. Henry. Apa aku
pernah mengatakan padamu betapa indahnya nama itu? Bagaimana kau bisa memilih
nama itu?”
Regina terdiam. Kita tahu sejarah nama Henry itu,
kan?
“Kau ingin semua ini terjadi, kan? Kau menemukan
Henry bukan sebuah kebetulan, kan?” tanya Regina.
“Apa maksudmu?”
“Dari mana kau mendapatkannya? Apa kau tahu
sesuatu?”
Tuan Gold tersenyum dan berkata, “Aku tidak tahu
apa yang kau tuduhkan.”
Regina makin meradang. “ Siapa wanita itu? Ibunya.
Emma Swan?”
Tuan Gold bilang, “Aku hanya bisa katakan kalau kau
sangat mengenal dia. Aku harus pergi.” Ya iyalah. Kalau dunia dongeng yang
dikatakan Henry itu benar, harusnya Regina kenal. Emma kan bayi yang dia cari.
Tapi ya manalah kenal lagi, Emma sudah dewasa.
Regina menghalangi. “Beritahu aku apa yang kau
ketahui.”
“Aku tidak akan menjawabmu, Sayang. Jadi biarkan
aku pergi. PLEASE.”
Regina terdiam. Tuan Gold menggigit apelnya dan
langsung pergi. Begitu Regina memandangi kepergian Tuan Gold, eh Tuan Gold
malah melempar apelnya ke belakang. Regina sepertinya shock.
Cuap-cuapku:
The thing you love most. Sesuatu yang paling kau
cintai. Bagi Ratu, itu adalah ayahnya. Bagi Emma, tentu saja Henry. Berbeda
dengan Ratu yang mengorbankan ayahnya demi egonya, kepentingannya sendiri. Emma pada awalnya mengirim Henry ke panti asuhan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik. Dan sekarang Emma
malah mengesampingkan egonya demi menjaga Henry.
Tentang Regina dan Tuan Gold. Wouu, bukankah di
dunia dongeng, mereka buat kesepakatan kalau Ratu akan mengabulkan semua permintaan
Rumplestiltskin kalau ia mengatakan “Please.” Tolong....
Makanya Regina langsung membiarkan Tuan Gold pergi.
Apa ini menandakan kalau kutukan yang dikatakan Henry itu benar? Semua yang di
buku dongeng itu benar? We’ll see....
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar