Assalamu’alaikum Wr., Wb.
ONCE UPON A TIME (Season 1)
Episode 1 – Pilot (Bagian 1)
Narasi:
Pada zaman dahulu kala
Ada sebuah hutan mempesona yang dihuni oleh semua tokoh klasik yang
kita kenal
Atau berpikir kita kenal
Suatu hari, mereka menemukan diri mereka terperangkap di sebuah tempat
di mana akhir bahagia mereka dicuri
Dunia kita.
Inilah bagaimana cerita itu terjadi....
Negeri Dongeng
Seorang pria berkuda menyusuri pantai dan memasuki sebuah hutan. Lalu
berhenti di sebuah kerumunan kurcaci, yang ditengah-tengahnya terdapat sebuah
peti yang berisi seorang wanita cantik. Pria itu turun dari kudanya dan
menghampiri kerumunan itu.
Seorang kurcaci berkata kalau pria itu terlambat. Pria itu shock,
“Tidak! Tidak!” Dia menyuruh para kurcaci untuk membuka peti itu.
Kurcaci yang lain protes, “Aku minta maaf. Dia sudah pergi.”
Pria itu memohon, “Setidaknya ijinkan aku mengucapkan selamat tinggal.”
Lalu dibukalah peti itu. Pria itu mengecup bibir wanita di dalam peti. Dan,
terjadilah keajaiban! Gelombang keajaiban itu menyebar ke seluruh penjuru.
Wanita itu tiba-tiba terbangun dan berkata pada pria itu, “Kau! Kau
menemukanku.”
“Apa kau meragukanku?” Tanya sang pria. Lau dia melanjutkan, “ Jangan
khawatir. Aku akan selalu menemukanmu.”
“Janji?” wanita itu bertanya.
“Aku berjanji!” Jawab si pria, tapi adegan telah berganti dalam sebuah
acara pemberkatan pernikahan.
Pendeta bertanya, “Dan kau, Snow White, berjanji menerima pria ini
sebagai suami sab mencintainya selamanya?”
Snow White menjawab, “Aku janji.” Pendeta pun mengesahkan mereka
menjadi suami istri. Semua hadirin bertepuk tangan, termasuk 7 kurcaci.
Barulah kita tau kalau kisah ini adalah kisah
Snow White (Putri salju) dan Pangeran Charming. Harusnya
cerita ini sudah berakhir bahagia selamanya, happily ever after. Tapi, di
cerita ini, justru inilah awal
ceritanya.
Tiba-tiba, Sang Ratu Jahat (ibu tirinya Snow White)datang. Semua
terkejut. Dengan santainya ia minta maaf karena datang terlambat.
Para prajurit mencoba menghalangi. Tapi dengan kekuatan sihirnya, Ratu
bisa menyingkirkan mereka hanya dengan menggerakkan tangannya.
Kurcaci menyuruh Snow White dan Pangeran untuk lari.
Tapi Snow White mencabut pedang pangeran, “Dia bukan Ratu Lagi! Dia tak
lebih dari seorang penyihir jahat!” sambil mengacungkan pedangnya.
Pangeran melarang Snow White bertindak rendah seperti itu dan bilang
pada Ratu, “Kau sudah kalah. Aku tidak akan membiarkanmua mengacaukan
pernikahan ini.”
Ratu bilang dia bukan ingin mengacaukan acara ini, tapi untuk memberi
hadiah. Kalian mau tau apa hadiah Ratu? Itu kutukan!
“Hari ini aku membuat sumpahku. Semua yang kau cintai, semua yang kau
sayangi, akan direnggut selamanya darimu. Dan penderitaanmu adalah kejayaan
bagiku. Aku akan menghancurkan kebahagiaanmu, meski itu adalah hal terakhir
yang bisa kulakukan.” Ratu pun berbalik pergi.
Tapi, nampaknya Pangeran termakan emosi. Dia berteriak memanggil Ratu
lalu melemparkan pedangnya ke arah Ratu. Yah, namanya juga Ratu, pakai ilmu
sihir, dengan gampangnya dia mengelak dan menghilang dari ruangan itu.
Snow White dan Pangeran pun berpelukan karena merasa cemas dengan
kutukan Ratu.
Dunia Nyata
Gambar Snow White dan Pangeran yang berpelukan, ada di sebuah buku yang
sedang dibaca oleh seorang anak laki-laki bernama Henry.
Dia ada dalam sebuah bus menuju Boston. Setelah sampai di Boston, dia
menyambung naik Taksi dengan menggunakan kartu kredit. What!
Anak-anak udah punya kartu kredit? Ckckck.
Di tempat lain seorang wanita bernama Emma sedang menemui seorang pria.
Tampaknya mereka baru berkenalan. Emma bilang dia hari ini berulangtahun.
Pria itu berkata, “ Dan kau merayakannya denganku. Apa kau tidak
merayakannya dengan keluargamu?”
Emma bilang di tidak punya keluarga. Tentu saja pria itu tidak percaya,
semua orang punya keluarga kan?
Emma menjelaskan kalau tentu ia
punya keluarga, tapi ia tidak tau dimana keluarganya.
Pri itu pun mulai merayu Emma, kayaknya mereka lagi kencan pertama.
Emma pun mulai menebak kepribadian pria itu, “Korupsi, lalu kabur. Tapi tertangkap polisi
dan istrinya yang berjuang mengeluarkan dia dari penjara. Tapi apa balasanmu?
Kau berkencan dengan wanita lain?!”
Pria itu terkejut dan bertanya siapa Emma sebenarnya. Emma bilang
dialah yang membantu istrinya untuk menjamin mengeluarkan pria itu dari
penjara. Pria itu marah dengan membalikkan meja lalu kabur. Emma dengan santai
mengejar pria itu. Pria itu langsung mau ngacir dengan mobilnya, tapi nggak
bisa. Ternyata ban mobilnya udah dikerjai Emma. Hahaha. Emma pun menghajar pria
itu. Haha, rasakan tuh, playboy! Kayaknya Emma ini kerjanya adalah penyedia
jasa untuk cari-cari orang, kayak detektif gitu.
Emma pulang ke rumah dan menyalakan lilin di atas sebuah cup cake. Oya,
dia ulang tahun tadi katanya, kan? Dia memejamkan mata, make a wish, lalu
meniup lilinnya.
Bel rumahnya berbunyi. Ternyata Henry yang datang dan mengaku sebagai
anak Emma yang sudah dititipkannya ke panti asuhan 10 tahun yang lau. Henry itu
imut-imut kali lah, hehehe.
Jelas aja Emma bingung, dan mau menelpon polisi. Tapi Henry memohon
jangan dan ingin mengajak Emma pulang ke Storybrooke, Maine. Emma setuju
mengantar Henry ke Stoorybrooke, tapi bukan ‘pulang’ seperti yang dibilang
Henry.
Negeri Dongeng
Snow White cemas gara-gara kutukan Ratu. Eh, dia sedang hamil. Pangeran
Charming menenangkannya dengan bilang mereka akan mempunyai bayi, Ratu tidak
bisa menyakiti mereka. Snow mengingatkan Charming kalau dulu Ratu juga meracuni
apel yang dia makan, dan mereka tidak tau apa lagi yang akan Ratu perbuat.
Charming bertanya apa yang harus dia lakukan agar Snow bisa tenang.
Snow minta mereka bicara dengan ‘dia’. ‘Dia itu siapa ya? Charming tidak setuju
karena ‘dia’ itu berbahaya. Snow bergeming karena ‘dia’ itu bisa melihat masa
depan dan menurutnya ‘dia’ itu bisa menolong mereka. Karena Charming tidak bisa
menjamin keselamatan mereka, akhirnya Charming setuju mereka menemui ‘dia’.
Dunia Nyata
Emma mengantarkan Henry ke Storybrooke. Henry duduk
di sebelah Emma yang lagi menyetir. Dia membaca sebuah buku besar 'Once Upon A
Time'. Emma bilang itu dongeng.
Henry menyangkal, “Mereka bukan dongeng, mereka
nyata. Setiap kisah dalam buku ini benar-benar terjadi." Emma hanya mengiyakan,
kayaknya malas berdebat. Ya iyalah, berdebat
sama anak kecil soal khayalannya itu agak-agak kayakmana gitu. Mending diiyakan
aja, biar cepat! Hahaha
Tapi Henry menantang. “Gunakanlah keahlianmu. Lihat
apa aku berbohong.” Emma kan ahli dalam
mendeteksi kebohongan.
“Hanya kau percaya sesuatu bukan berarti itu nyata.”
“Kau harusnya lebih tau dari siapapun.” Kata Henry.
Emma bingung, “Kenapa?”
“Karena kau ada di dalam buku ini.” Wuahaha. Pasti kita nggak percaya sama omongan
anak ini, kan? Emma pun kayak gitu, dia terdiam. Henry melanjutkan membaca
bukunya, di sebuah halaman yang ada gambar obornya.
Dunia Dongeng
Gambar di buku Henry menjadi gambar nyata di dunia
dongeng. Ternyata obor itu dibawa seorang prajurit penjaga penjara. Dia bilang
pada dua pengunjung (yang memakai jubah bertudung menutupi wajah mereka) agar
tidak mengatakan nama mereka pada orang yang akan mereka kunjungi. Ya si ‘dia’
itu. Karena kalau ‘dia'; itu tau nama seseorang, maka ‘dia’ berkuasa atas orang
itu. ‘Dia’ itu namanya Rumplestiltskin. Iisshh, susah benar ngeja namanya!
Ternyata dua pengunjung itu adalah Snow dan Charming.
Rumplestiltskin udah tau siapa yang datang dan menyuruh mereka melapaskan
tudungnya. Dia pun udah tau tujuan mereka datang, menanyakan tentang ancaman
Ratu. Hebat ya dia?
Rumplestiltskin mau memberitau, tapi ada imbalannya,
yaitu nama calon anak Snow dan Charming. Tentu saja Charming menolak. Tapi
tidak dengan Snow, dia setuju. Rumplestiltskin pun menjelaskan kalau Ratu
mengutuk mereka di dalam penjara, lebih mengerikan dari penjara dia, yaitu
penjara waktu. Waktu akan berhenti, dan Ratu akan merenggut semua yang mereka
cintai. Tidak ada lagi akhir bahagia.
Snow bertanya apa yang harus mereka lakukan untuk
mematahkan kutukan Ratu. Rumplestiltskin jawab mereka tidak bisa. Snow
penasaran, “Siapa yang bisa?”
Jawaban Rumplestiltskin, “Bayi yang sedang dikandung
Snow. Bawa bayi itu ke tempat yang aman. Saat dia berumur 28 tahun, anak itu
akan kembali dan akan menemukan kalian. Dan pertarungan akhir pun akan
dimulai.”
Charming langsung mengajak Snow keluar. Tapi
Rumplestiltskin berteriak menagih janji
Snow memberitau nama anak perempuannya. Charming bilang kalau itu omong kosong,
bayi mereka laki-laki. Rumplestiltskin yakin bayi mereka perempuan. Snow pun
bilang kalau bayi mereka bernama Emma. What! Emma? Jadi
anak mereka benar-benar perempuan.
Dunia Nyata
Dan Emma yang dibilang Rumplestiltskin itu apa Emma yang sedang mengantar Henry ke storybrooke? Entahlah!
Mereka sampai di Sotorybrooke. Emma bertanya di mana
alamat Henry. Henri bilang No. 44 di Jl.
Yang Tak Akan Kuberitahu. Emma kesal dan
berhenti mendadak di sebuah simpang. Dia keuar dari mobil dan menggerutu. “Ini
sudah larut malam, sudah jam...” Emma mendadak diam melihat tugu jam besar yang
ada di simpang itu, 08.15. Masih jam segitu? Padahal kan udah mau tengah malam.
Henry menjelaskan kalau jam itu tidak bergerak selama
hidupnya. Waktu berhenti di Storybrooke. Itulah kutukan Ratu. Ratu membawa
semua orang di dunia dongeng ke Storybrooke. Emma bingung. Kenapa mereka tidak
pergi saja dari sana? Henry bilang tidak bisa, siapapun yang mencoba keluar
dari Stprybrooke akan mengalami hal buruk.
Lalu ada yang memanggil Henry, Archie dengan seekor
anjing. Dia bertanya siapa yang bersama Henry. Henry bilang Emma adalah ibunya.
Emma pun bertanya pada Archie di mana rumah Henry. Archie bilang di jl.
Mifflin, rumah walikota. Oo, Henry anak walikota
rupanya.
Archie mengingatkan kalau Henry udah melewatkan sesi
mereka. Dia juga bilang kalau Henry tidak boleh berbohong. Archie pun membiarkan
Emma mengantarkan Henry pulang.
Emma nanya pada Henry apa Archie itu Psikiaterny?
Henry jawab, dia tidak gila. Emma nyanya lagi. Apa Archie itu tokoh dongeng
yang terkena kutukan? Henry mengiyakan, semuanya tidak ingat siapa mereka. Emma
pun bertanya, lau siapa Archie itu. Henry bilang, Archie itu Jiminy Cricket. Aku belum pernah baca dongeng Jiminy Cricket, nanti aku
gugling aja ah. Emma mengingatkan Henry untuk tidak berbohong, nanti
hidungnya tambah panjang. Henry menyangkal kalau dia bukan Pinokio.
Dunia Dongeng
Charming berunding dengan beberapa orang, ada Snow,
para kurcaci, Gadis bertudung merah dan neneknya, Pinokio dan ayahnya-Gapetto,
dll lah pokoknya, aku nggak tau.
Charming memutuskan untuk melawan ratu.
Seekor jangkrik menasehati, “Melawan bukan ide yang
baik. Menuruti sisi gelap tidak akan menyelesaikan apapun.”
Charming tetap ingin menghentikan ratu menyebarkan
kutukannya. Snow bilang masa depan sudah ditulis. Charming tidak percaya itu.
Itu tidak akan terjadi selama mereka saling memiliki satu sama lain.”Jika kau
percaya kutukan, maka kau harus percaya pada anak kita, dia akan jadi
penyelamat.” ucap Charming pada Snow.
Lalu seorang peri datang. Ia menjelaskan kalau sebuah
pohon bisa menyelamatkan anak itu. Kurcaci tidak setuju, bergantung pada sebuah
pohon? Oh, tidak! Tapi peri bilang pohon ini dilindungi sihir yang bisa
menangkis segala kutukan. Peri itu minta tolong pada gapetto untuk membuat
sebuah lemari dari pohon itu. Gapetto menyanggupinya.
Tapi peri bilang kekuatan pohon itu hanya bisa
melindungi satu orang saja. Snow dan
Charming pun berpandangan.
Dunia Nyata
Emma sudah sampai di rumah Henry. Henry tidak mau
pulang, karena ibunya jahat katanya. Emma bilang itu tidak benar.
Lalu terbuka lah pintu rumah Henry. Ibunya dan
seorang pria menyambutnya. Ia segera memeluk Henry dan terlihat lega melihat
Henry baik-baik saja. Hei! Ibunya, sang Ratu jahat!
Ibunya bertanya apa yang terjadi pada Henry. Henry
bilang ia menemukan ibu kandungnya, lalu
ia lari masuk ke dalam rumah, begitu juga dengan pria tadi yang ternyata
seorang Sherif. Tentu saja Emma merasa canggung dengan ibunya Henry. Tapi Ibu
Henry mengajaknya masuk ke dalam dan menawarkan makan apel yang enak. What? Apel?
Dari perbincangan mereka kita tau kalau Henry
diadopsi ibunya yang walikota saat berumur tiga minggu. Lalu sherif turun dari
kamar Henry dan bilang Henry baik-baik saja hanya kelelahan. Ia pun pamit.
Walikota bilang ia agak susah menyeimbangkan tugas
dan mengurus Henry, makanya ia agak keras terhadap Henry. Apa itu terdengar
jahat, tanyanya pada Emma. Eh, krah baju walikota itu unik kali, ya? Hehehe
Emma bilang mungkin itu pengaruh dongeng yang di
bacanya. Ia menjelaskan kalau Henry berpikir semua yang ada di Storybrooke
adalah tokoh dongeng. Seperti psikiaternya Archie, itu adalah Jiminy Cricket.
Walikota bingung dengan penjelasan Emma. Emma pun pamit. Tapi sebelum naik ke
mobilnya, dari luar ia melihat ke kamar Henry di lantai dua, ternyata Henry
juga sedang melihatnya, dal langsung lari ketika kedapatan melihat Emma. Emma
merasa bingung.
Ia pergi juga. Waktu menyetir ia menyadari kalau buku
Henry ketinggalan di mobilnya.
Saat ia kembali melihat ke depan, ia melihat seekor
serigala! Ia pun panik dan menabrak tanda pembatas kota Storybrooke.
Ia pingsan dan buku Henry terbuka, menampilkan gambar
Gapetto sedang membuat lemari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar