Negeri Dongeng.
Gapetto dan Pinokio sedang membuat lemari dari pohon
sihir.
Snow tidak mau masuk ke dalam lemari untuk
menyelamatkan diri dan meninggalkan Charmng. Charming menguatkan Snow untuk
tetap melakukannya. Tiba-tiba snow merasakan perutnya sakit. Sepertinya sudah
saatnya melahirkan, kata Snow pada suaminya.
Kurcaci melihat asap hitam tebal menuju ke istana. Ia
membunyikan lonceng dan berteriak, kutukannya sudah datang!
Dunia Nyata
Emma membuka mata dan menyadari ia ada di dalam
penjara. Ia bingung. Seseorang
menyapanya dari luar sel. Eh, Gapetto! Aku belum tau namanya di dunia nyata. Ia
bilang ia senang Henry sudah bertemu ibu kandungnya. Emma bilang ia sudah
meninggalkannya lagi. Gapetto bilang ia tidak punya anak, ia dan istrinya sudah
bertahun-tahun mencobanya tapi tidak berhasil.
Lalu Sherif datang membebaskan tahanan di sebelah sel
Emma. Sherif bilang Regina (walikota,
ibunya Henry) punya minuman yang kuat. Emma menyangkal, ia tidak mabuk karena
minum di rumah Regina, tapi ia melihat serigala. Sherif tidak percaya.
Tiba-tiba Regina datang dan lapor pada Sherif kalau
Henry kabur lagi. Ketika melihat Emma, dia bertanya di mana anaknya. Emma
bilang dia tidak melihat Henry sejak ia pulang tadi malam. Sudah kau tanya
teman-temannya? Tanya Emma pada Regina. Regina bilang Henry penyendiri dan tidak
punya teman.
Emma tanya lagi apa Regina sudah memeriksa komputer
Henry. Siapa tau Henry mengirim email pada temannya. Regina heran, darimana kau
tau? Emma bilang menemukan orang adalah keahlianku. Emma menawarkan bantuan
mencari Henry asal dia dibebaskan.
Emma memeriksa komputer Henry. Tapi Henry sudah
menghapus email masuknya. Lalu Emma menggunakan hard disk recovery untuk
mencari file yang sudah dihapus dan menemukan balasan email dari sebuah website
yang membantu mencari ibu (who’s your momma?). Fasilitas yang diberikan website
itu mahal. Emma tanya apa Henry punya kartu kredit? Regina bilang Henry baru 10
tahun, mana mungkin punya. Tapi emma bilang dia pakai kartu kredit atas nama
Mary Margaret Blanchard. Siapa dia?
Ternyata dia gurunya Henry. Oh! Dia Snow White! Tapi
berambut pendek.
Regina dan Emma mendatangi Mary dan menanyakan dimana
Henry dan kenapa memberikan kartu kredit padanya. Mary menyangkal. Lalu dia
memeriksa dompetnya. Ternyata Henry benar mengambilnya tanpa sepengetahuan
Mary.
Mary bertanya siapa orang yang bersama Regina. Regina
bilang itu emma, ibu kandungnya Henry. Mary bilang pasti gara-gara buku itu.
Regina tanya, sebenarnya buku apa itu? Mary bilang hanya sebuah buku lama.
Regina merasa kesal dan meninggalkan ruang kelas dan
tanpa sengaja menyenggol tumpukan buku sampai berjatuhan. Tapi ia tidak membereskan
atau meminta maaf, ngeloyor pergi aja.
Haissh, nih orang, gak ada sopan santun. Emma lah yang membanutu Mary
membereskan buku-buku itu. Mereka berbicara sebentar dan Mary bilang pasti
Henry ada di tempat rahasianya, di kastil nya.
Negeri Dongeng
Snow mau melahirkan. Seorang kurcaci membantu
persalinannya. Charming memeluk Snow yang kesakitan. Charming bilang lemarinya
akan segera selesai.
Sementara itu, Ratu jahat dan pasukannya menuju
istana. Di belakang mereka asap hitam kutukan mengikuti.
Gapetto datang dan melapor kalau lemarinya sudah
siap. Charming mau menggendong Snow dan
membawanya ke dalam lemari ajaib itu. Tapi Kurcaci bilang sudah terlambat, kita
tidak bisa memindahkannya karena bayi Snow akan segera lahir.
Snow melahirkan seorang bayi perempuan. Mereka
memutuskan bayi mereka saja yang dimasukkan ke lemari. Ia tidak rela berpisah
dengan bayi yang baru saja dilahirkannya. Tapi mau bagaimana lagi. Snow
menangis melepaskan bayinya. Duh, sedihnya adegan ini.
Charming segera membawa bayinya menuju lemari. Tapi
prajurit ratu menghalangi dan ingin mengambil bayi itu. Charming bertarung
mempertahankan bayinya. Ia terluka, tapi ia terus berusaha.
Dengan susah payah ia berhasil memasukkan bayinya ke
dalam lemari. Sebelum menutup pintu lemari, ia mengecup bayinya. Duh, makin
sedih lihat adegan ini.
Tentara datang dan berhasil melukai Charming.
Charming terkapar. Tentara membuka lemari ajaib itu. Dan memang benar ajaib,
lemarinya kosong! Bayi mereka selamat! Charming tersenyum lega.
Dunia Nyata
Emma mendatangi kastil Henry. Henry memang sedang duduk di sana. Emma memberikan buku
dongeng Henry yang ketinggalan di mobilnya semalam.
Lalu Emma duduk di samping Henry, dan bertanya sambil
menatap awan, “Masih belum bergerak?”
Henry jawab, “Aku berharap, saat membawa kau kembali
keadaan akan berubah di sini. Pertarungan akhir akan dimulai.”
“Aku tidak dalam pertarungan apapun, Nak.”
“Tentu saja. Kau di sini karena ini adalah takdirmu.
Kau akan membawa kembali akhir yang bahagia.”
“Bisakah kau berhenti dengan omong kosong buku itu?”
“Kau tidak perlu marah. Aku tau kau menyukaiku. Kau
menjauh dariku karena aku membuatmu merasa bersalah. Tidak apa-apa. Aku tau
kenapa kau membuangku. Kau ingin memberiku kesempatan terbaikku.”
Emma terharu, “ Bagaimana kau tau?”
“Itu alasan yang sama Snow White membuangmu.”
“Aku tidak ada dalam buku apapun. Aku manusia sungguhan.
Aku bukan penyelamat. Tapi kau benar satu hal. Aku ingin kau mendapatkan
kesempatan terbaikmu, tapi tidak bersamaku. Ayo.”
Emma mengajak Henry pulang, tapi Henry menolak.
“Jamgan bawa aku kembali ke sana. Tinggal saja bersamaku selama satu minggu.
Hanya itu yang kuminta. Satu minggu, kau akan lihat aku tidak gila.”
“Aku harus mengembalikanmu pada ibumu.”
“Kau tidak tau seperti apa rasanya bersama dia.
Hidupku menyebalkan.”
Emma terpancing emosi, “Kau ingin tau apa itu
menyebalkan? Ditinggalkan terlantar di pinggir jalan. Orangtuaku bahkan tidak
mau repot meninggalkanku di rumah sakit. Aku tinggal di panti asuhan. Dan aku
punya keluarga saat umur 3 tahun. Tapi ketika mereka punya anak sendiri. Mereka
kembali mengirimku ke sana. Dengar, ibumu mencoba melakukan yang terbaik.Aku
tau kau berpikir dia tidak menyayangimu. Tapi setidaknya dia menginginkanmu.”
Henry mencoba mengubah pikiran Emma, “ Orangtuamu
tidak menelantarkanmu di pinggir jalan. Itu hanya tentang darimana kau datang. Lemari.
Ketika kau dimasukkan dalam lemari, kau muncul di jalan. Orangtuamu ingin
menyelamatkanmu dari kutukan.”
Emma hanya mengiyakan dan mengajak Henry pulang.
Negeri Dongeng
Snow menghampiri Charming yang terkapar. Dia shock!
Dia memberikan kecupan untuk membangunkan Charming. Ciuman kehidupan, seperti
yang dilakukan Charming untuknya. Tapi tidak ada reaksi. Snow menciumnya sekali
lagi, tetap tidak ada reaksi.
Tiba-tiba Ratu datang, “Sebentar lagi kau tidak akan
ingat kau pernah mengenalnya.”
Snow bertanya kenapa Ratu melakukan ini semua. Ratu
bilang karena ini adalah akhir bahagiaku. Snow memejamkan matanya, tidak tau
harus bagaimana lagi.
Lalu datang tentara yang melapor pada Ratu bahwa bayi
yang mereka cari telah hilang. Lemarinya kosong. Ratu murka dan bertanya pada
Snow di mana bayi mereka.
Snow tidak menjawab pertanyaan Ratu, malah bicara
sendiri. “Dia berhasil pergi, kau akan kalah,” sambil dia menatap Ratu.”Aku
tau, kebaikan akan selalu menang.”
Ratu tidak terpengaruh, malah bilang, “Kita lihat
saja nanti.” Dia tertawa.
Lalu atap istana
retak dan berlubang tersapu angin puting beliung dan asap kutukan Ratu.
Snow bertanya ketakutan, “Kemana kita akan pergi?”
Jawaban Ratu menakutkan, “Ke suatu tempat yang
mengerikan. Sangat mengerikan! Tempat dimana akhir bahagia menjadi milikku”
Lalu asap hitam menghancurkan istana dan membawa mereka bersamanya.
Dunia Nyata
Emma dan Henry sudah sampai di rumah walikota. Regina
membuka pintu, Henry langsung lari ke dalam rumah. Regina mengucapkan terima
kasih, “Tampaknya dia sedikit membuatmu senang.”
Emma tersenyum. “ Kau tau? Semalam adalah hari ulang
tahunku. Sebelum meniup lilin aku membuat permohonan, kalau aku tidak ingin
sendiri di hari ulangtahunku. Dan kemudian Henry muncul.”
Regina berpikir kalau Emma akan mengambil Henry, “
Kau sudah mengambil keputusan 10 tahun yang lalu. Taukah kau? Aku yang
mengganti popoknya, menenangkannya saat demam dan meredakan kemarahannya. Kau
memang melahirkannya, tapi dia adalah anakku. Kau melepaskan hak itu saat kau
membuangnya.”
Emma ingin bicara menyangkal prasangka Regina, tapi
Regina tidak memberi kesempatan, “Kau melakukan adopsi tertutup. Kau tidak
punya hak secara hukum atas Henry. Jadi kusarankan kau tinggalkan kota ini.
Jika tidak, aku akan menghancurkanmu jika itu adalah hal terakhir yang harus
kulakukan. Bye, Nona Swan.” Oh, ternyata nama panjang
Emma adalah Emma Swan. Regina langsung masuk ke rumah.
Emma bertanya apa Regina menyayangi Henry. Regina
menjawab, “Tentu saja aku menyayanginya.”
Regina langsung ke kamar Henry dan mengambil buku
dongengnya. Lalu dia menghadap cermin sambil memeluk buku itu dengan ekspresi
yang aduh, sulit kujelaskan. Antara cemas dan sepertinya punya rencana licik.
***
Di kamar sebuah rumah sakit, terbaring seorang pria
yang dirawat secara intensif. Oh. Itu Charming! Jadi siapa ya dia di dunia
nyata?
Mary berkunjung ke kamar itu, mengganti bunganya dan
tak lupa menggenggam tangan Charming. Oh, John Doe namanya di sini. Lalu Mary
keluar. Kira-kira apa hubungan mereka ya?
Malam hari. Di kamarnya, Henry menatap Jam besar dari
jendela kamarnya.
Emma memutuskan tinggal seminggu di Storybrooke.
Penginapan yang dituju adalah penginapan Si gadis bertudung merah dan neneknya!
Sepertinya mereka sedang bertengkar. Pertengkaran mereka terhenti karena
kedatangan Emma.
Nenek antusias melayani Emma yang booking kamar, “Dengan
siapa?” nenek menanyakan nama Emma.
Begitu Emma menyebutkan namanya Emma Swan, tiba-tiba
muncul seorang pria dari belakang Emma dan menyebut nama Emma. Rumplestiltskin!
Aduh, susahnya ngetik namanya!
Ternyata dia mengambil uang sewa penginapan, namanya
Tuan Gold. Dia bukan hanya pemilik penginapan itu, tapi seluruh kota! Busyet!
Dia pamit dan tersenyum pada Emma.
Begitu Emma menerima kunci kamarnya, jam besar yang
sedang dipandangi Henry bergerak! Henry tersenyum. Waktu telah berjalan di
Storybrooke!
Cuap-cuapku:
Wah! Belum tau nih, apa semua itu hanya khayalan khas
anak-anak atau benar ada hubungan dunia nyata dengan Negeri dongeng yang ada di buku Once Upon A Time milik
Henry. Oh, ya. Ini adalah sinopsis pertama yang aku tulis. Mohon maaf kalo kaku
dan banyak typo, hehehe ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar