Rabu, 13 Mei 2015

Once Upon A Time Episode 1 (Bagian 1)

Assalamu’alaikum Wr., Wb.
ONCE UPON A TIME (Season 1)
Episode 1 – Pilot (Bagian 1)

Narasi:
Pada zaman dahulu kala
Ada sebuah hutan mempesona yang dihuni oleh semua tokoh klasik yang kita kenal
Atau berpikir kita kenal
Suatu hari, mereka menemukan diri mereka terperangkap di sebuah tempat di mana akhir bahagia mereka dicuri
Dunia kita.
Inilah bagaimana cerita itu terjadi....

Negeri Dongeng

Seorang pria berkuda menyusuri pantai dan memasuki sebuah hutan. Lalu berhenti di sebuah kerumunan kurcaci, yang ditengah-tengahnya terdapat sebuah peti yang berisi seorang wanita cantik. Pria itu turun dari kudanya dan menghampiri kerumunan itu.


Seorang kurcaci berkata kalau pria itu terlambat. Pria itu shock, “Tidak! Tidak!” Dia menyuruh para kurcaci untuk membuka peti itu.


Kurcaci yang lain protes, “Aku minta maaf. Dia sudah pergi.”
Pria itu memohon, “Setidaknya ijinkan aku mengucapkan selamat tinggal.” Lalu dibukalah peti itu. Pria itu mengecup bibir wanita di dalam peti. Dan, terjadilah keajaiban! Gelombang keajaiban itu menyebar ke seluruh penjuru.


Wanita itu tiba-tiba terbangun dan berkata pada pria itu, “Kau! Kau menemukanku.”


“Apa kau meragukanku?” Tanya sang pria. Lau dia melanjutkan, “ Jangan khawatir. Aku akan selalu menemukanmu.”
“Janji?” wanita itu bertanya.
“Aku berjanji!” Jawab si pria, tapi adegan telah berganti dalam sebuah acara pemberkatan pernikahan.


Pendeta bertanya, “Dan kau, Snow White, berjanji menerima pria ini sebagai suami sab mencintainya selamanya?”
Snow White menjawab, “Aku janji.” Pendeta pun mengesahkan mereka menjadi suami istri. Semua hadirin bertepuk tangan, termasuk 7 kurcaci.
Barulah kita tau kalau kisah ini adalah kisah Snow White (Putri salju) dan Pangeran Charming. Harusnya cerita ini sudah berakhir bahagia selamanya, happily ever after. Tapi, di cerita ini, justru  inilah awal ceritanya.
Tiba-tiba, Sang Ratu Jahat (ibu tirinya Snow White)datang. Semua terkejut. Dengan santainya ia minta maaf karena datang terlambat.


Para prajurit mencoba menghalangi. Tapi dengan kekuatan sihirnya, Ratu bisa menyingkirkan mereka hanya dengan menggerakkan tangannya.
Kurcaci menyuruh Snow White dan Pangeran untuk lari.
Tapi Snow White mencabut pedang pangeran, “Dia bukan Ratu Lagi! Dia tak lebih dari seorang penyihir jahat!” sambil mengacungkan pedangnya.

Pangeran melarang Snow White bertindak rendah seperti itu dan bilang pada Ratu, “Kau sudah kalah. Aku tidak akan membiarkanmua mengacaukan pernikahan ini.”
Ratu bilang dia bukan ingin mengacaukan acara ini, tapi untuk memberi hadiah. Kalian mau tau apa hadiah Ratu? Itu kutukan!
“Hari ini aku membuat sumpahku. Semua yang kau cintai, semua yang kau sayangi, akan direnggut selamanya darimu. Dan penderitaanmu adalah kejayaan bagiku. Aku akan menghancurkan kebahagiaanmu, meski itu adalah hal terakhir yang bisa kulakukan.” Ratu pun berbalik pergi.
Tapi, nampaknya Pangeran termakan emosi. Dia berteriak memanggil Ratu lalu melemparkan pedangnya ke arah Ratu. Yah, namanya juga Ratu, pakai ilmu sihir, dengan gampangnya dia mengelak dan menghilang dari ruangan itu.


Snow White dan Pangeran pun berpelukan karena merasa cemas dengan kutukan Ratu.

Dunia Nyata
Gambar Snow White dan Pangeran yang berpelukan, ada di sebuah buku yang sedang dibaca oleh seorang anak laki-laki bernama Henry.


Dia ada dalam sebuah bus menuju Boston. Setelah sampai di Boston, dia menyambung naik Taksi dengan menggunakan kartu kredit. What! Anak-anak udah punya kartu kredit? Ckckck.


Di tempat lain seorang wanita bernama Emma sedang menemui seorang pria. Tampaknya mereka baru berkenalan. Emma bilang dia hari ini berulangtahun.


Pria itu berkata, “ Dan kau merayakannya denganku. Apa kau tidak merayakannya dengan keluargamu?”
Emma bilang di tidak punya keluarga. Tentu saja pria itu tidak percaya, semua orang punya keluarga kan?
Emma menjelaskan  kalau tentu ia punya keluarga, tapi ia tidak tau dimana keluarganya.
Pri itu pun mulai merayu Emma, kayaknya mereka lagi kencan pertama. Emma pun mulai menebak kepribadian pria itu,  “Korupsi, lalu kabur. Tapi tertangkap polisi dan istrinya yang berjuang mengeluarkan dia dari penjara. Tapi apa balasanmu? Kau berkencan dengan wanita lain?!”
Pria itu terkejut dan bertanya siapa Emma sebenarnya. Emma bilang dialah yang membantu istrinya untuk menjamin mengeluarkan pria itu dari penjara. Pria itu marah dengan membalikkan meja lalu kabur. Emma dengan santai mengejar pria itu. Pria itu langsung mau ngacir dengan mobilnya, tapi nggak bisa. Ternyata ban mobilnya udah dikerjai Emma. Hahaha. Emma pun menghajar pria itu. Haha, rasakan tuh, playboy! Kayaknya Emma ini kerjanya adalah penyedia jasa untuk cari-cari orang, kayak detektif gitu.

Emma pulang ke rumah dan menyalakan lilin di atas sebuah cup cake. Oya, dia ulang tahun tadi katanya, kan? Dia memejamkan mata, make a wish, lalu meniup lilinnya.

Bel rumahnya berbunyi. Ternyata Henry yang datang dan mengaku sebagai anak Emma yang sudah dititipkannya ke panti asuhan 10 tahun yang lau. Henry itu imut-imut kali lah, hehehe.


Jelas aja Emma bingung, dan mau menelpon polisi. Tapi Henry memohon jangan dan ingin mengajak Emma pulang ke Storybrooke, Maine. Emma setuju mengantar Henry ke Stoorybrooke, tapi bukan ‘pulang’ seperti yang dibilang Henry.

Negeri Dongeng               

Snow White cemas gara-gara kutukan Ratu. Eh, dia sedang hamil. Pangeran Charming menenangkannya dengan bilang mereka akan mempunyai bayi, Ratu tidak bisa menyakiti mereka. Snow mengingatkan Charming kalau dulu Ratu juga meracuni apel yang dia makan, dan mereka tidak tau apa lagi yang akan Ratu perbuat.




Charming bertanya apa yang harus dia lakukan agar Snow bisa tenang. Snow minta mereka bicara dengan ‘dia’. ‘Dia itu siapa ya? Charming tidak setuju karena ‘dia’ itu berbahaya. Snow bergeming karena ‘dia’ itu bisa melihat masa depan dan menurutnya ‘dia’ itu bisa menolong mereka. Karena Charming tidak bisa menjamin keselamatan mereka, akhirnya Charming setuju mereka menemui ‘dia’.
Dunia Nyata
Emma mengantarkan Henry ke Storybrooke. Henry duduk di sebelah Emma yang lagi menyetir. Dia membaca sebuah buku besar 'Once Upon A Time'. Emma bilang itu dongeng.

Henry menyangkal, “Mereka bukan dongeng, mereka nyata. Setiap kisah dalam buku ini benar-benar terjadi." Emma hanya mengiyakan, kayaknya malas berdebat. Ya  iyalah, berdebat sama anak kecil soal khayalannya itu agak-agak kayakmana gitu. Mending diiyakan aja, biar cepat! Hahaha

Tapi Henry menantang. “Gunakanlah keahlianmu. Lihat apa aku berbohong.”  Emma kan ahli dalam mendeteksi kebohongan.
“Hanya kau percaya sesuatu bukan  berarti itu nyata.”
“Kau harusnya lebih tau dari siapapun.” Kata Henry.
Emma bingung, “Kenapa?”
“Karena kau ada di dalam buku ini.”  Wuahaha. Pasti kita nggak percaya sama omongan anak ini, kan? Emma pun kayak gitu, dia terdiam. Henry melanjutkan membaca bukunya, di sebuah halaman yang ada gambar obornya.

Dunia Dongeng 

Gambar di buku Henry menjadi gambar nyata di dunia dongeng. Ternyata obor itu dibawa seorang prajurit penjaga penjara. Dia bilang pada dua pengunjung (yang memakai jubah bertudung menutupi wajah mereka) agar tidak mengatakan nama mereka pada orang yang akan mereka kunjungi. Ya si ‘dia’ itu. Karena kalau ‘dia'; itu tau nama seseorang, maka ‘dia’ berkuasa atas orang itu. ‘Dia’ itu namanya Rumplestiltskin. Iisshh, susah benar ngeja namanya!

Ternyata dua pengunjung itu adalah Snow dan Charming. Rumplestiltskin udah tau siapa yang datang dan menyuruh mereka melapaskan tudungnya. Dia pun udah tau tujuan mereka datang, menanyakan tentang ancaman Ratu. Hebat ya dia?
Rumplestiltskin mau memberitau, tapi ada imbalannya, yaitu nama calon anak Snow dan Charming. Tentu saja Charming menolak. Tapi tidak dengan Snow, dia setuju. Rumplestiltskin pun menjelaskan kalau Ratu mengutuk mereka di dalam penjara, lebih mengerikan dari penjara dia, yaitu penjara waktu. Waktu akan berhenti, dan Ratu akan merenggut semua yang mereka cintai. Tidak ada lagi akhir bahagia.


Snow bertanya apa yang harus mereka lakukan untuk mematahkan kutukan Ratu. Rumplestiltskin jawab mereka tidak bisa. Snow penasaran, “Siapa yang bisa?”
Jawaban Rumplestiltskin, “Bayi yang sedang dikandung Snow. Bawa bayi itu ke tempat yang aman. Saat dia berumur 28 tahun, anak itu akan kembali dan akan menemukan kalian. Dan pertarungan akhir pun akan dimulai.”
Charming langsung mengajak Snow keluar. Tapi Rumplestiltskin berteriak  menagih janji Snow memberitau nama anak perempuannya. Charming bilang kalau itu omong kosong, bayi mereka laki-laki. Rumplestiltskin yakin bayi mereka perempuan. Snow pun bilang kalau bayi mereka bernama Emma. What! Emma? Jadi anak mereka benar-benar perempuan.
Dunia Nyata
Dan Emma yang dibilang Rumplestiltskin itu apa  Emma yang sedang mengantar Henry  ke storybrooke? Entahlah!
Mereka sampai di Sotorybrooke. Emma bertanya di mana alamat Henry. Henri bilang  No. 44 di Jl. Yang  Tak Akan Kuberitahu. Emma kesal dan berhenti mendadak di sebuah simpang. Dia keuar dari mobil dan menggerutu. “Ini sudah larut malam, sudah jam...” Emma mendadak diam melihat tugu jam besar yang ada di simpang itu, 08.15. Masih jam segitu? Padahal kan udah mau tengah malam.

Henry menjelaskan kalau jam itu tidak bergerak selama hidupnya. Waktu berhenti di Storybrooke. Itulah kutukan Ratu. Ratu membawa semua orang di dunia dongeng ke Storybrooke. Emma bingung. Kenapa mereka tidak pergi saja dari sana? Henry bilang tidak bisa, siapapun yang mencoba keluar dari Stprybrooke akan mengalami hal buruk.


Lalu ada yang memanggil Henry, Archie dengan seekor anjing. Dia bertanya siapa yang bersama Henry. Henry bilang Emma adalah ibunya. Emma pun bertanya pada Archie di mana rumah Henry. Archie bilang di jl. Mifflin, rumah walikota. Oo, Henry anak walikota rupanya.

Archie mengingatkan kalau Henry udah melewatkan sesi mereka. Dia juga bilang kalau Henry tidak boleh berbohong. Archie pun membiarkan Emma mengantarkan Henry pulang.

Emma nanya pada Henry apa Archie itu Psikiaterny? Henry jawab, dia tidak gila. Emma nyanya lagi. Apa Archie itu tokoh dongeng yang terkena kutukan? Henry mengiyakan, semuanya tidak ingat siapa mereka. Emma pun bertanya, lau siapa Archie itu. Henry bilang, Archie itu Jiminy Cricket. Aku belum pernah baca dongeng Jiminy Cricket, nanti aku gugling aja ah. Emma mengingatkan Henry untuk tidak berbohong, nanti hidungnya tambah panjang. Henry menyangkal kalau dia bukan Pinokio.
Dunia Dongeng
Charming berunding dengan beberapa orang, ada Snow, para kurcaci, Gadis bertudung merah dan neneknya, Pinokio dan ayahnya-Gapetto, dll lah pokoknya, aku nggak tau.

Charming memutuskan untuk melawan ratu.
Seekor jangkrik menasehati, “Melawan bukan ide yang baik. Menuruti sisi gelap tidak akan menyelesaikan apapun.”

Charming tetap ingin menghentikan ratu menyebarkan kutukannya. Snow bilang masa depan sudah ditulis. Charming tidak percaya itu. Itu tidak akan terjadi selama mereka saling memiliki satu sama lain.”Jika kau percaya kutukan, maka kau harus percaya pada anak kita, dia akan jadi penyelamat.” ucap Charming pada Snow.

Lalu seorang peri datang. Ia menjelaskan kalau sebuah pohon bisa menyelamatkan anak itu. Kurcaci tidak setuju, bergantung pada sebuah pohon? Oh, tidak! Tapi peri bilang pohon ini dilindungi sihir yang bisa menangkis segala kutukan. Peri itu minta tolong pada gapetto untuk membuat sebuah lemari dari pohon itu. Gapetto menyanggupinya.



Snow dan charming tersenyum bahagia.
Tapi peri bilang kekuatan pohon itu hanya bisa melindungi satu orang saja. Snow  dan Charming pun berpandangan.
Dunia Nyata
Emma sudah sampai di rumah Henry. Henry tidak mau pulang, karena ibunya jahat katanya. Emma bilang itu tidak benar.
Lalu terbuka lah pintu rumah Henry. Ibunya dan seorang pria menyambutnya. Ia segera memeluk Henry dan terlihat lega melihat Henry baik-baik saja. Hei! Ibunya, sang Ratu jahat!


Ibunya bertanya apa yang terjadi pada Henry. Henry bilang ia menemukan  ibu kandungnya, lalu ia lari masuk ke dalam rumah, begitu juga dengan pria tadi yang ternyata seorang Sherif. Tentu saja Emma merasa canggung dengan ibunya Henry. Tapi Ibu Henry mengajaknya masuk ke dalam dan menawarkan makan apel yang enak. What? Apel?



Dari perbincangan mereka kita tau kalau Henry diadopsi ibunya yang walikota saat berumur tiga minggu. Lalu sherif turun dari kamar Henry dan bilang Henry baik-baik saja hanya kelelahan. Ia pun pamit.
Walikota bilang ia agak susah menyeimbangkan tugas dan mengurus Henry, makanya ia agak keras terhadap Henry. Apa itu terdengar jahat, tanyanya pada Emma. Eh, krah baju walikota itu unik kali, ya? Hehehe


Emma bilang mungkin itu pengaruh dongeng yang di bacanya. Ia menjelaskan kalau Henry berpikir semua yang ada di Storybrooke adalah tokoh dongeng. Seperti psikiaternya Archie, itu adalah Jiminy Cricket. Walikota bingung dengan penjelasan Emma. Emma pun pamit. Tapi sebelum naik ke mobilnya, dari luar ia melihat ke kamar Henry di lantai dua, ternyata Henry juga sedang melihatnya, dal langsung lari ketika kedapatan melihat Emma. Emma merasa bingung.
Ia pergi juga. Waktu menyetir ia menyadari kalau buku Henry ketinggalan di mobilnya.


Saat ia kembali melihat ke depan, ia melihat seekor serigala! Ia pun panik dan menabrak tanda pembatas kota Storybrooke.


Ia pingsan dan buku Henry terbuka, menampilkan gambar Gapetto sedang membuat lemari.



Bersambung ke Bagian 2

0 komentar:

Posting Komentar