Assalamu'alaikum wr. wb.
Met sore, Sahabat.
Pasti Sahabat setuju kalau aku bilang masakan ibu kita adalah yang paling enak sedunia! Ya tentunya bagi kita sendiri dong, sebagai anaknya! :p
Aku juga gitu. He eh!
Masakan Mamakku (ibu) paling enak!
Ini nih contohnya. Walau cuma sambal kentang dan ikan teri (yang pasti tanpa penyedap!), rasanya hmmm ... enak kali lah!
Sebenarnya kasihan juga lihat Mamak masak tiap hari.
Cuma, yaaa itu, aku jadi nggak kenyang makan!
Walaupun si Mamak sekarang sering beli makanan di rumah makan-yang jelas-jelas pake penyedap, tetap aja aku nggak suka. Sekali-sekali oke lah, tapi kalau tiap hari? Boseeen! :p
Karena sekarang usia Mamak sudah di atas 40 tahun, beliau mudah lelah.
Jadi, yaaa sebagai anak yang berbakti (cieee :p), seharusnya aku yang menggantikan beliau masak.
Tapi, kalau aku yang masak, terdengarlah celotehan-celotehan adik-adikku yang membuatku 'bertanduk'!
"Ih, ntah hapa-hapa lah masak-an kakak ni, nggak enak pun!" kata Sherly, adikku yang cewek.
"Iya. warna sambalnya sih oke. Merah membara. Tapi nggak ada pedas-pedasnya pun!" tambah si Taufik, adikku yang cowok.
Segeralah aku mencicipi. "Awas kalau kalian bohong ya!" dalam hatiku aku mendongkol.
Begitu makanan yang kumasak nyosor ke mulutku, eh, memang nggak bisa diragukan lagi dan bisa dipastikan nggak enak! Wakakaka. Hadoh! Nggak bakat masak!
Lain halnya dengan kedua adikku, mereka mewarisi bakat memasak Mamak. Walaupun mereka cuma buat telur dadar, enaknya minta ampun!
Ya sudahlah, mungkin aku harus ikut kursus memasak kali ya? Hehehe.
Bagaimana dengan masakan Ibu Sahabat? Share dong. :D
Wassalam.
Met sore, Sahabat.
Pasti Sahabat setuju kalau aku bilang masakan ibu kita adalah yang paling enak sedunia! Ya tentunya bagi kita sendiri dong, sebagai anaknya! :p
Aku juga gitu. He eh!
Masakan Mamakku (ibu) paling enak!
Ini nih contohnya. Walau cuma sambal kentang dan ikan teri (yang pasti tanpa penyedap!), rasanya hmmm ... enak kali lah!
Sebenarnya kasihan juga lihat Mamak masak tiap hari.
Cuma, yaaa itu, aku jadi nggak kenyang makan!
Walaupun si Mamak sekarang sering beli makanan di rumah makan-yang jelas-jelas pake penyedap, tetap aja aku nggak suka. Sekali-sekali oke lah, tapi kalau tiap hari? Boseeen! :p
Karena sekarang usia Mamak sudah di atas 40 tahun, beliau mudah lelah.
Jadi, yaaa sebagai anak yang berbakti (cieee :p), seharusnya aku yang menggantikan beliau masak.
Tapi, kalau aku yang masak, terdengarlah celotehan-celotehan adik-adikku yang membuatku 'bertanduk'!
"Ih, ntah hapa-hapa lah masak-an kakak ni, nggak enak pun!" kata Sherly, adikku yang cewek.
"Iya. warna sambalnya sih oke. Merah membara. Tapi nggak ada pedas-pedasnya pun!" tambah si Taufik, adikku yang cowok.
Segeralah aku mencicipi. "Awas kalau kalian bohong ya!" dalam hatiku aku mendongkol.
Begitu makanan yang kumasak nyosor ke mulutku, eh, memang nggak bisa diragukan lagi dan bisa dipastikan nggak enak! Wakakaka. Hadoh! Nggak bakat masak!
Lain halnya dengan kedua adikku, mereka mewarisi bakat memasak Mamak. Walaupun mereka cuma buat telur dadar, enaknya minta ampun!
Ya sudahlah, mungkin aku harus ikut kursus memasak kali ya? Hehehe.
Bagaimana dengan masakan Ibu Sahabat? Share dong. :D
Wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar