Senin, 25 Mei 2015

Once Upon A Time Episode 2 (Bagian 1)

Assalamualaikum Wr., Wb.


ONCE UPON A TIME Episode 2 (Bagian 1)
“The Thing You Love Most”
(Sesuatu yang Paling Kau Cintai)

Malam hari Henry memandang jam besar di tengah kota Storybrooke. Henry tersenyum senang. Jam itu berdetak. Waktu telah berjalan di Storybrooke!

Hari berganti pagi. Mary sarapan di dekat jendela. Dia heran dengan jam yang telah berubah letak jarum-jarumnya.

Emma terbangun dan langsung melihat suasana kota Storybrooke dari jendela kamarnya.
Archie Hopper dan anjingnya berangkat kerja dan berpapasan dengan Tuan Gold. Lalu Tuan Gold berpapasan dengan Nenek pemilik penginapan yang ternyata mulai membuka kafe, pegawainya menyambut dan tampak Sherif yang masuk ke kafe mereka.


Henry senang dengan suasana baru di kota Storybrooke.

Regina, Sang Walikota sedang melihat-lihat buku dongeng Henry. Sepertinya dia penasaran tentang buku itu. Dia heran ada beberapa halaman terakhir yang terkoyak.


Saking penasarannya, dia pergi ke kamar Henry dan bertanya dimana halaman yang robek. Henry yang sedang bersiap-siap mau ke sekolah menjawab itu hanya buku tua, pasti ada halaman yang hilang, kenapa ibu peduli?

Regina peduli karena Henry menganggapnya sebagai Ratu jahat yang ada di buku itu, ia tersinggung karena ia adalah ibu Henry.
Henry membenarkan kalau ia menganggap Regina bukan ibunya.
Regina tidak terima, ia bertanya siapa Emma bagi Henry. Regina bersyukur karena Emma sudah pergi.
Lalu terdengar suara dari luar. Regina menoleh. Sedang Henry merasa ini adalah waktu yang tepat untuk pergi. Dia kabur! Hahaha.
Ternyata Regina mendengar suara dari jam besar dan dia mendatanginya. Archie juga heran kenapa jam tua karatan itu bisa bener lagi? Hahaha.

Regina ingin menjawab pertanyaan archie tapi pandangannya beralih ke mobil kuning Emma. Dia baru sadar kalau Emma belum pergi dari Storybrooke.

O ow, Regina datang ke tempat Emma menginap! Tapi dia datang dengan ramah dan membawa sekeranjang apel. Apel, oh apel! Dia memberikan satu buah kepada Emma. Emma dengan ragu menerimanya. Regina bilang selamat menikmati apel ini dalam perjalanan pulang.


Emma langsung menyangkal kalau dia mau pergi dari Storybrooke. Regina memastikan kalau Henry akan baik-baik saja tanpa Emma karena dia sudah memberi Henry terapi. Tapi Emma menantang, “Kalau aku tidak mau pergi?”
Regina mengancam, “Kau tidak tahu apa yang bisa kulakukan.”

Adegan beralih ke Negeri Dongeng
Ratu sedang memberikan hadiah berupa kutukan pada pernikahan Snow dan Charming, “Aku akan menghancurkan semua kebahagiaanmu jika itu hal yang terakhir yang harus kulakukan.” Ratu langsung berbalik pergi.


Charming berteriak dan melempar pedangnya ke arah Ratu. Ratu dengan cepat menghilang dari ruangan pernikahan itu. Dia sekarang ada di kediamannya. Pedang itu pun menancap dinding istananya itu.

Seorang pria tua menawarinya minuman.
Regina meminumnya sambil menghadap cermin ajaibnya yang langsung bertanya bagaimana cara Regina mewujudkan impiannya untuk menghancurkan kebahagian Snow dan Charming?
Regina menjawab, “Kutukan kegelapan!”
Pria tua dan cermin ajaib mencoba menghalangi rencana Ratu.


Pria tua mengingatkan kalau Ratu sudah membuat kesepakatan saat Ratu menyerahkan kutukan itu. Tapi Ratu tidak peduli. Dia malah menyuruh persiapkan kereta karena mereka akan pergi ke hutan terlarang.
Ratu mengunjungi Maleficent (yang ada di dongeng Sleeping Beauty). Ratu rupanya meminta kutukannya kembali. Tapi Maleficent menolak karena mereka sudah terikat kesepakatan. Rupanya dia menukarnya dengan kutukan tidur. Yang langsung disanggah Ratu, “yang bisa digagalkan dengan ciuman biasa! Sekarang kembalikan kutukanku!”



Maleficent mengingatkan kalau kutukan kegelapan tidak bisa mengembalikan sesuatu yang kau cintai dari kematian. Dia menawarkan hewan peliharaannya, sepertinya seekor kuda pegasus.
Ratu menolak, dia lebih nyaman melihat Snow menderita. Dia tau Maleficent menyimpan kutukannya di dalam bola kaca di atas tongkatnya.

Maleficent tetap menolak memberikannya.
Ratu memintanya secara paksa, bertarung pun jadi lah! Dia mengobarkan api di perapian dan mengarahkannya ke Maleficent, tapi Maleficent bisa menahan dengan tongkatnya.

Ratu mengarahkan benda-benda tajam dan senjata ke kuda Pegasus-nya Maleficent. Rencana ratu berhasil, Maleficent tidak rela kuda pegasus-nya mati. Dia berhasil melindunginya.


Lalu Ratu menurunkan lampu hias dan mengikat Maleficent itu dengan lampu hias itu. Maleficent tidak bisa bergerak.

Ratu mengambil tongkat Maleficent dan memecahkan bola kacanya sambil berkata. “Cinta itu kelemahan.” Dia tidak akan membunuh Maleficent karena Maleficent adalah satu-satunya temannya. Ratu mengambil gulungan kertas yang berisi kutukannya. Maleficent mengingatkan kalau setiap kutukan ada konsekuensinya, kutukan itu memberikan kekosongan dalam dirimu, kekosongan yang tidak pernah bisa kau isi. Ratu tidak peduli dan beranjak pergi.



Di hutan terlarang, Ratu memanggil semua sekutunya yang mempunyai ‘jiwa kegelapan’ untuk membuat kutukan kegelapan.

Ratu mengiming-imingi akan membawa mereka ke tempat yang penuh kebahagiaan. Mereka diperlukan untuk memberi sehelai rambut mereka ke dalam kobaran api yang akan menjelma menjadi asap kutukan. Kalau mereka tidak mau memberikan, Ratu mengancam dengan menumbuhkan pohon-pohon di sekeliling mereka untuk mengurung dan mengikat mereka.


Karena diancam, mereka pun memberikan sehelai rambut mereka. Pohon-pohon pun kembali ke ukuran semula.


Ratu menambah ‘resep’ terakhir, yaitu jantung dari sesuatu yang paling dicintainya, hewan peliharaan waktu dia masih kecil. Begitu jantung itu dilemparkan ke dalam kobaran api, api semakin besar dan menjelma menjadi asap hitam pekat.


Tapi itu tidak berlangsung lama, asap hitam menghilang. Seorang kurcaci menertawakan Ratu. Ratu murka dan mengutuk kurcaci menjadi batu!


Dunia Nyata
Patung kurcaci menghias taman apel Regina.

Regina sedang memetik apel. Datang seseorang, Sidney, wajahnya mirip penghuni cermin ajaib Ratu. Dia melaporkan penyelidikan tentang Emma. Emma dibesarkan di panti asuhan, lalu berpindah-pindah tempat, tapi dia orang yang ‘bersih’. Dia memiliki Henry ketika di Phoenix. Tapi Sidney heran kenapa Henry bisa sampai di Storybrooke?


Regina tidak peduli dengan yang disampaikan Sidney karena dia sudah tau. Dia ingin berita yang lebih berguna daripada yang Sidney sampaikan, kalau tidak, dia akan mencampakkannya. Sidney takut dan bilang dia akan mencari informasi lagi. Dia langsung kabur! Hahaha
Emma ada di kafe milik Nenek. Baru saja dia ingin memakan apel, pelayan (si gadis bertudung merah)mengantarkan secangkir coklat. Apelnya nggak jadi dimakan. Emma bilang dia tidak memesan itu. Pelayan jawab itu dari seorang penggemar, Sherif.


Emma mendatangi Sherif. Dia terkesan karena Sherif mampu menebak kalau dia suka taburan kayu manis di atas coklatnya. Emma mengembalikan coklat itu. Sherif bilang bukan dia yang mengirimnya.

Ternyata Henry yang memesan coklat itu untuk Emma. Aih, Henry itu kok imut-imut ya, hehehe. Henry bilang karena ia juga suka kayu manis. Tentu aja Emma terkejut Henry tidak sekolah. Henry ingin Emma yang mengantarnya ke sekolah.

Emma mengantar Henry sambil bertanya Henry punya masalah apa dengan ibunya. Henry jawab ini adalah soal kutukan, mereka harus menghancurkannya. Dia punya rencana dan disebut dengan “Operasi Cobra”.

Emma heran kenapa Cobra? Tidak ada hubungannya dengan dongeng.
Benar, kata Henry. Itu adalah nama kode untuk mengeluarkan ratu dari permainan.
Emma tanya apa semua orang di kota ini adalah karakter dongeng? Dan mereka tidak menyadarinya?
Itu adalah kutukannya, jawab Henry. Waktu terhenti sampai Emma datang ke kota ini.
Emma ingin memakan apelnya. Dari tadi nggak jadi jadi makannya ternyata. Henry kaget dan bertanya darimana Emma dapat apel itu.
Dari ibumu, jawab Emma. Henry langsung mengambil apel itu dan membuangnya! Mungkin dia takut apel itu diracuni ibunya.

Emma bertanya lagi, bagaimana masa lalu mereka?
Henry bilang kutukan itu seperti kabut tipis yang menghalangi ingatan mereka.
Emma mencoba menarik kesimpulan. Jadi orang-orang di Storybrooke hidup berpuluh-puluh tahun dengan kebingungan, tidak menua, ingatan yang kacau,terjebak di kota kutukan dan mereka tidak menyadarinya?
Henry bilang itulah sebabnya mereka membutuhkan Emma. Hanya Emma yang mampu menghentikan kutukan itu.
Emma langsung jawab, karena aku putri dari Snow White dan Charming?
Henry mengiyakan. Katanya mereka beruntung, ibunya nggak tau karena Henry merobek beberapa halaman terakhir buku dongengnya yang menerangkan proses penyelamatan Emma waktu masih bayi. Henry mengingatkan jangan sampai ada yang tahu halaman-halaman itu, karena itu berbahaya, keadaan bisa bertambah buruk.


Emma bertemu dengan Mary. Emma bertanya ejak kapan Regina jadi Walikota? Mary jawab kalau Regina menjadi walikota selama yang dia ingat. Emma jadi berpikir tentang omongan Henry.  Mary melanjutkan kalau dia menyesal memberikan buku itu karena Henry mengira ibunya adalah ratu jahat.


Sepertinya Emma penasaran, jadi dia bertanya, menurut Henry Mary itu penjelmaan siapa? Mary jawab, Snow White. Emma terlihat kaget. Tapi Mary bertanya, lalu menurut Henry kau siapa?
Emma bilang dia tidak ada di buku. Dia bertanya, siapa dokter terapi Henry? Dia ingin menemuinya.

Emma menemui dokter terapi Henry, Archie Hopper. Emma bertanya soal khayalan Henry tentang bukunya, itu agak sedikit ‘gila’. Archie mengigatkan kalau Emma tidak boleh berkata seperti itu di depan Henry. Itu hanya cara Henry menyampaikan bahasanya. Halah, nggak ngertilah aku apa yang dibicarakan Archie, tentang kejiwaan kayaknya. Archie menawarkan file Henry untuk dibaca. Emma menerimanya dan langsung pamit.



Begitu Emma pergi, Archie menelpon Regina. Dia sudah melaksanakan perintah Regina yang menyuruhnya memberikan file Henry ke Emma. Archie heran kenapa Regina menyuruhnya begitu? Apa sebenarnya rencana Regina ya?

Cuap-cuapku:
Aisshh, Regina jahat kali ya? Entah apa yang direncanakannya! Kukira Archie itu netral, rupanya.... iisshh T_T


>> Bagian 2