Kamis, 12 Oktober 2017

Orang Miskin Main Saham? Kenapa Enggak?

Assalamualaikum 😊😊😊

Met pagi, siang, sore, malam, atau tengah malam. 😁😁😁 terserah kapan Sahabat baca tulisan ini aja deh.

Pa kabarnya hari ini? Baik? Alhamdulillah 😇😇😇

Aku mau cerita nih, tentang main saham. Ini gara-gara buka facebook, malah nyasar ke laman BEI cabang Medan. Trus melihat jadwal kegiatan di sana, yaa jadi terinspirasi buat tulisan ini.

Sesuai judul, miskin di sini maksudnya bukan fakir ya. Maksud aku tuh yang kehidupannya pas-pasan gitu. Masih bisa beli baju, tapi yang murahnya. Masih bisa beli tas Channel, tapi yang KW-nya 😁😁😁. Ya gitulah pokoknya, intinya masih punya sedikit uang buat ditabung.

Oke, kita mulai 😂😂😂

Memangnya orang miskin, nggak boleh main saham? Kan nggak ada dalil yang larang ya, apalagi yang mengharamkan. Cuma ya kadang-kadang, orang jadi under estimate gitu. Cieee, yang coba-coba pakai bahasa Inggris 😂😂😂

Katanya: "Udahlah, nggak usah banyak gaya, nggak usah banyak cincong, nggak usah songong. Orang miskin kok sok kali mau main-main saham. Enggak tau diri amat! Sadar diri dong!"

Nah gitu tuh cibiran orang-orang. Tapi ini aku lho, yang nggak peduli sama pendapat yang merendahkan macam begitu. Kalo menasehati dengan baik-baik sih oke sebenarnya, pasti aku dengerin. Tapi kalo gayanya menghina macam begitu, oh no way lah! Nggak akan aku dengerin. Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Atau gitu nyentuh kuping kanan, langsung membal itu cibiran. 😝😝😝

Oke, fokus! Kita balik lagi ke soal saham.

Untuk pengertian saham, silakan searching sendiri aja ya, soalnya udah banyak tuh pembahasan yang beredar di internet. Yang jadi fokus tulisan aku adalah, bagaimana caranya orang miskin kayak aku bisa ikut berkeliaran di pasar modal. Oow makjang! Gila pembahasannya. Pasar modal euy! Hihihi.

Nah, begini caranya.

Pertama. Ini sesuai kata guru aku waktu ikut SPM di Bursa Efek Indonesia cabang Medan, kalo mau main saham, uang yang dipakai haruslah uang sisa/uang lebih. Jangan sekali-kali menggunakan uang utama (untuk kebutuhan sandang, pangan, sekolah anak-anak, cicilan rumah, cicilan kendaraan, de el el yang sifatnya wajib dan urgent). Karena sifat pasar modal itu naik turun macam ingus, hahaha.

Jangan gara-gara mau beli saham, anak jadi nggak sekolah, biaya makan jadi super irit. Apalagi kalo sampai berhutang atau jual rumah yang jadi tempat tinggal, onde mande! Itu gila! Bunuh diri namanya.

Yang ke dua. Ikut Sekolah Pasar Modal. Eh, ada gitu sekolahnya? Ada dong! Ya itu, namanya Sekolah Pasar Modal (SPM) yang diadakan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Cek aja di kota Sahabat masing-masing. Kalo aku di BEI  cabang Medan, laman facebook-nya juga ada. Klik di sini aja.

Sekolahnya nggak lama kok, cuma 1 hari doang. Cek aja di laman web BEI nya kapan jadwal yang bisa Sahabat ikuti. Biayanya murah kali, cuma Rp 100.000. Itupun nanti jadi milik kita juga, karena dimasukkan ke dalam rekening efek yang akan dibuatkan oleh pihak sekuritas.

Apalagi itu rekening efek? Itu rekening buat transaksi jual beli saham. Trus,  Sekuritas? Itu pihak yang menyediakan rekening efek, ah gitulah pokoknya. Aku nggak ngerti cara jelasinnya. Dari pada salah trus di bully, Sahabat searching aja ya, banyak tuh di gugel. 😁😁😁

Oh iya lupa. Keuntungan kalo kita ikut SPM adalah kita bisa buka rekening efek di sekuritas hanya dengan Rp 100.000. Kalo aku waktu SPM dapat Mandiri Sekuritas.  Coba kita nggak ikut SPM, tapi langsung datang ke sekuritas, beuh! Buka rekening di Mandiri Sekuritas itu harus 10 juta.  Mehong bok! 😭😭😭

Yang ke tiga. Sekolah Pasar Modal yang diadakan BEI itu adalah dalam rangka penggalakan program Yuk Nabung Saham.

Nah, ini nih intinya. Jadi gini. Orang miskin kayak aku kan nggak punya uang banyak buat investasi saham. Lha, seratus ribu untuk ikut SPM aja susah nyarinya, apalagi investasi saham. Ya sudah, kapan ada uang lebih, aku kumpulin dulu. Ya jumlahnya sekira nggak malu-maluin lah untuk nyetor ke bank. Ehehehe.

Baru deh, kita transaksi saham. Beli perusahaan gitu. Ya beli saham sebuah perusahaan kan artinya kita membeli hak kepemilikan atas perusahaan tersebut.

Misal nih, kita beli saham Bank Mandiri (kodenya BMRI). Jadi boleh lah, kita ngomong songong ke orang-orang kalo Bank Mandiri itu kita yang punya, walaupun saham yang kita miliki di bank itu cuma 1 lot (100 lembar saham) yang harganya 6.725/lembar  (pertanggal 11 Oktober 2017).Tapi yaaa jangan gitu juga kali. Nggak usah songong gitu, ntar kita  dibilang lagi halu sama orang yang nggak ngerti dunia saham, "Janganlah kau mengkhayal terlalu tinggi anak muda, kalo jatuh, pasti sakit!"

Ck!

So, nggak usah gembar-gembor kalo kita udah nyemplung di saham. Kita berenang aja sendiri. Cari-cari gaya yang enak dan pas buat kita.

Kayak aku nih. Caranya ya sesuai dengan keadaan keuanganku. Gayaku ya main pelan-pelan aja nabung sahamnya. Selooow gitu 😁😁😁
1 lot demi 1 lot aku beli. Pada awalnya sih aku beli saham RAJA, per lembarnya cuma Rp 845 (aku lupa beli bulan berapa, tapi tahun 2016, sebelum stock split 1:4). Kalo dikali 100 lembar, harganya cuma Rp 84.500. Nggak sampe seratus ribu, cukup terjangkau kan? Punya duit seratus ribu aja udah bisa beli perusahaan, beuh kerennya! 😍😍😍

Sekarang udah jalan hampir 2 tahun nih aku investasi di saham. Aku udah beli 25 lot (2500 lembar saham). Memang masih sedikit sih. Tapi terbukti kan, kalo masyarakat kelas menengah ke bawah bisa nyemplung di dunia investasi saham.

Aku juga masih terus berusaha buat beli lagi. Masih ngumpulin duit sisa gajian. Mudah-mudahan segera terkumpul ya. Target selanjutnya aku mau beli saham Telkom Indonesia (TLKM) yang kemarin (11 Oktober 2017) harganya Rp 4.400/ lembar, jadi kalo mau beli 1 lot harganya Rp 440.000. Kalo untuk ukuran kantong ku sih, yaa itu mahal ya? Tapi nggak papa deh, namanya juga tabungan, investasi. Aku lanjut aja lah. Nggak akan rugi kok.

Tapi....

Kalo Sahabat udah masuk ke dunia pasar modal, jangan mengkhayal langsung jadi kaya. Impossible kalo orang padang bilang! Orang batak bilang, nonsense! 😂😂😂

Dalam hal apapun semuanya butuh proses wahai anak muda! Nah, proses membutuhkan ilmu. Mau dapat ilmu ya harus belajar! Jadi belajar sana! Hihihi. Belajar dunia saham maksudnya.

Pertama-tama mungkin terasa asing. Banyak istilah yang buat pusing kepala berbi. Ada istilah Trading, Analisa Teknikal, Analisa Fundamental, Emiten, IPO, pokoknya banyak deh. Tapi yang paling enak kalo udah bahas Dividen, wuih jadi pengin cepat-cepat ngerasain kecipratannya. 😍😍😍

Udah mulai pusing? Nggak papa, yang penting tetap belajar. Jangan sampai pengen untung, karena nggak belajar jadi malah buntung. Main saham jadi kayak main judi hanya gara-gara spekulasi yang dangkal. Hanya berdasarkan tebak-tebakan, karena nggak belajar ilmunya. Ck! Buang-buang duit itu namanya!

Eits tunggu dulu! Jangan berpikir aku udah ahli di dunia saham! No! Jujur aja, kepalaku mumet kalo udah berhadapan sama istilah-istilah pasar modal. Kalo udah gitu, biasanya aku langsung cap cus ke Wattpad, baca novel online. Atau buka game Hay Day, nanam-nanam jagung! Hahaha. Jangan ditiru ya, Sahabat.

Oh iya, ini jadwal SPM di BEI cabang Medan untuk bulan Oktober ini. Silakan dicoba!


So, mari Sahabat semua. Yuk Nabung Saham!

Oke lah, cukup sekian tulisan hari ini. Inshaallah besok-besok kita sambung lagi.

Wassalamualaikum.
😋😋😋



0 komentar:

Posting Komentar