Senin, 20 November 2017

[Ceritaku] Berobat Ginjal ke RS Khusus Ginjal Rasyida Medan

Assalamualaikum.

Sebelumnya aku udah pernah cerita kalo ibu aku kena gagal ginjal tapi alhamdulillah belum harus cuci darah. Kalo mau baca, silakan baca di sini.

Terakhir kontrol ke RS Pirngadi Medan bulan September kemarin, udah dua bulan yang lalu. Padahal dokternya menganjurkan kontrol sebulan sekali 😩😩😩. Yah, kayak mana mau rutin sebulan sekali kalo si Mamak susah diajak berobat. Biar aja katanya, toh udah tua, ntar lagi mati 😭😭😭 tapi tiap hari ngeluh sakit ini nya lah , sakit itunya lah. Bingung aku jadinya 😭😭😭

Nah, beberapa hari ini yang lalu Mamak bilang kakinya bengkak, trus gatal-gatal di badannya makin nambah. Astagfirullah! Hati aku kayak ditonjok waktu dengar si Mamak bilang gitu. Aku lihat kaki kirinya di dekat tumit agak bengkak sedikit. Ya ampun! Itu kan artinya ginjalnya makin nggak berfungsi yaaa? Udah makin nggak mampu menyaring racun. Ya Allah sedihnya aku 😭😭😭

Mau nggak mau, aku bujuklah untuk berobat. Yaaa nggak aku bilang kalo itu harus cuci darah, nanti beliau nggak mau. Dari membujuk dengan cara yang paling halus sampai cara yang agak kasar, tetap aja beliau nggak mau. Jadi kayak mana lah aku ini, Mak??? 😩😩😩

Trus aku tanya, madunya udah habis belum? Si Mamak jawab udah.

Besoknya aku beli madu sama minyak zaitun. Madu diminum pagi 1 sendok, minyak zaitun untuk sebelum tidur 1 sendok. Keesokan harinya, beliau cerita badannya udah agak ringan, trus aku lihat bengkak di kakinya juga berkurang, ada sedikit gembung aja lagi. Alhamdulillah 😌😌😌

Lebih alhamdulillah lagi pas diajak kontrol beliau mau. Ya sudah, jadi beberapa hari yang lalu (16 Nov 2017) pergilah kami jam 9 pagi ke Puskesmas untuk mengambil rujukan.

Oh iya, beberapa hari sebelumnya aku cari info di internet kalo di Medan ada RS khusus ginjal yang bekerja sama dengan BPJS, namanya RS Khusus Ginjal Rasyida. Senang pastinya kan?

Di Puskesmas, aku nanya bisa nggak ganti RS dari Pirngadi ke Rasyida? Boleh kata sang dokter cantik. Dengan konsekuensi nggak bisa ganti RS selama sebulan ke depan karena rujukan Puskesmas kan berlakunya sebulan. Oke lah aku bilang. Kupikir ya nggak papa, toh aku udah tahu si Mamak sakit ginjal. Kalo ke RS ginjal kan, bagus. Lebih fokus aja berobat mengobati ginjalnya.

Dari Puskesmas, dengan naik Go-Car, meluncurlah kami menuju RS tersebut. Ternyata RS nya nggak jauh dari Medan Plaza yang udah terbakar itu.

Karena baru pertama kali, aku bingung dan bertanya sama petugas bagaimana prosedur berobat di situ. Kami diarahkan ke bagian rawat jalan kalo aku nggak salah ingat tulisan di atas mejanya.

Petugasnya nanya, "Mau cuci darah ya? Rujukannya mana?"

Ya aku jawab, "Enggak." sambil ngasih rujukan Puskesmas yang diminta.

"Mau pasang cymino?"

Aku geleng sambil bilang, "Enggak, kami mau periksa ginjal." Trus aku mengeluarkan kartu BPJS si Mamak.

Lalu petugasnya menjelaskan, "Kalau mau cuci darah yang ditanggung BPJS, untuk pemeriksaan tidak. Itu bayarnya umum."

Kalo Sahabat ada di situ, bingung nggak? Kalo aku jadi linglung. Aku perjelas lagi nanya nya, "maksudnya kalo untuk pemeriksaan awal bayar sendiri? Cuci darah baru ditanggung BPJS?"

Petugasnya mengangguk. "Di sini kalo mau periksa ada dokter spesialis penyakit dalam, nanti bisa periksa melalui dokter itu."

Oh gitu. "Kira-kira kalo mau periksa, biayanya berapa ya?"

"Sekitar Rp 300.000. Itu hanya biaya konsultasi, tidak termasuk biaya kalo ada pemeriksaan darah atau yang lain."

Mampus!

Kalo ditotal aku harus bayar berapa coba? Mana mungkin aku punya uang sebanyak itu! Di situlah kadang aku merasa sedih, kenapa aku jadi orang miskin? 😭😭😭

Obrolan pun berlanjut, tentang konsultasi dokter yang mulainya 17.30 sore, bukannya pagi. Walah, rumahku jauh. Belum lagi aku yang alergi dingin karena sinusitis. Ya sudahlah! Obrolan berhenti sampai akhirnya petugas memberikan kartu nama RS kalo mau menelepon untuk tanya-tanya. Setelah mengucapkan terima kasih, kami pun pulang. Memangnya mau ngapain lagi di sana? Selfie dulu gitu? Wkwkw.

Alhasil Mamak nggak jadi berobat! Rujukan dari Puskesmas yang udah kami peroleh sama sekali nggak bisa dipakai untuk layanan BPJS. Ternyata di RS Rasyida, hanya yang berkaitan dengan tindakan cuci darah yang ditanggung BPJS, untuk pemeriksaan awal kita bayar sesuai pasien umum alias tidak ditanggung BPJS.

Sesuai dengan penjelasan dokter di Puskesmas, sebulan ini kami tidak boleh ganti RS. Artinya bulan depan Si Mamak baru bisa balik kontrol lagi ke RS Pirngadi. Mudah-mudahan gagal ginjal beliau tidak bertambah parah. Mohon doanya ya, Sahabat. Semoga beliau sehat-sehat aja yaaa.

Sekian dulu cuap-cuapku pagi ini. Semoga aja bermanfaat. Harapanku sih, semoga kita semua sehat-sehat aja dan bahagia selalu. Aamiin.

Nanti kalo ada informasi yang berubah terkait tulisan ini, inshaallah akan aku update.

Wassalamualaikum.

😘😘😘

0 komentar:

Posting Komentar