Rabu, 03 Januari 2018

[Jalan-jalan] Istana Maimoon dan Mesjid Raya Medan

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraakatuh

#tantangan_ngeblog_3Januari2018


Di hari ke tiga tahun 2018 ini, yang mana artinya adalah juga hari ke-3 tantangan ngeblog yang aku lakukan.

Untuk hari ini aku mau cerita tentang acara jalan-jalanku tadi siang sama adek dan si Mamak. Niatnya sih memang mau ngajak mereka berdua refreshing. Aku pilih dua tempat yang berdekatan, Mesjid Raya Al-Mashun sama Istana Maimoon.

1. Mesjid Raya Al-Mahsun Medan

Tujuan pertama adalah Mesjid Raya Al-Mahsun yang berada di jalan Sisingamangaraja. Berangkat dari rumah kira-kira jam 11, dengan asumsi satu jam perjalanan, biar bisa ikut sholat Zhuhur berjamaah di mesjid itu.
Udah banyak perubahan sejak terakhir aku datang dua tahun yang lalu. Sekarang halaman mesjidnya udah dipasang keramik seluruhnya. Tamannya juga udah dirapiin dan dipagar. Nggak bisa sembarangan masuk ke sana karena pagar taman nya digembok.




Ini dia foto-foto yang kami ambil tadi. Maaf, fotonya pada alay. Juga nggak ada seninya. Maklumlah, bukan fotografer 😅😅😂

Si Mamak sok cool yaaa? 😅😅😂






2. Istana Maimoon Medan

Habis sholat Zhuhur, dengan naik beca--karena si Mamak agak sulit berjalan jauh, encok katanya pinggangnya 😁😁😁--berongkos Rp 7000, kami beralih ke Istana Maimoon, istana Kesultanan Deli yang kini dipimpin oleh Sultan Deli ke-14 (Tuanku Aji) yang  saat ini beliau masih berusia sekitar 19 tahun. Gantengnya jangan ditanya, pasti deh pada klepek-klepek 😅😅😂

Sebelum masuk, kami makan dulu di salah satu warung yang terdapat di kompleks istana. Menunya bervariasi. Ada mi goreng, bakso, sate, nasi soto, dll. Kami pilih makan sate aja, karena si Mamak kan ada gangguan ginjal, jadi gak bisa makan sembarangan, apalagi yang ada banyak micinnya. Aku dan si adek pesan sate kacang. Kalo untuk si Mamak, kami pilihkan sate padang, dengan alasan yang sama: yang gangguan ginjal nggak boleh makan kacang-kacangan. Tapi si Mamak mau juga nyomot-nyomot sate kami. 😩😩😩

Kalo soal harga makanan di sana masih terjangkau lah. Satu porsi sate yang kami pesan cuma Rp 13.000. Kalo minuman aku nggak tau. Kami bawa air minum sendiri, jadi nggak pesan minuman di situ.

Setelah makan, kami masuk ke bangunan yang menyimpan meriam puntung. Aku nggak upload foto meriam puntungnya ya, karena ada alasan yang tidak bisa diungkapkan di sini. Jadi kalo mau tau bagaimana bentuknya, silakan datang berkunjung ke Istana Maimoon. Masuk ke bangunan Meriam Puntung nggak mahal kok, cuma dikutip Rp 3.000 aja per orang.



Oh iya, sejarah Meriam Puntung juga akan diceritakan oleh penjaganya--yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Kesultanan Deli. Jadi ceritanya pasti valid.



Kita juga bisa mendengarkan suara berdesir, kalo desirmenempelkan telinga ke lubang meriam. Kayak ada suara angin gitu. Kalo aku pikir sih, sama halnya dengan mendengar suara siput yang didekatkan ke lubang telinga. Kayak ada suara angin atau ombak laut. Kalo nggak salah, itu bukan suara angin atau laut, tapi suara desir darah yang ada di kepala kita. Aku lupa baca di mana artikel itu. Sahabat ada yang tahu nggak?

Setelah dari Meriam Puntung, kami pun masuk ke dalam istana. Tarif masuknya juga terjangkau, cuma Rp 5.000/orang.



Namanya juga istana, pasti di dalamnya ya kayak istana seperti biasanya. Ada singgasana, ada perabot-perabot peninggalan kerajaan. Foto-foto raja dan keluarga kerajaan setiap generasi. Ada juga tertulis sejarah setiap raja yang memerintah. Aku nggak bisa kasih foto-foto yang detail, karena nggak leluasa karena banyaknya pengunjung. Maklumlah, ini kan masih liburan tahun baru. Jadi aku kasih foto seadanya aja ya 😁😁😁



Bagi yang ingin memakai pakaian adat Melayu, bisa kok. Di sana terdapat stand penyewaan baju. Kalo nggak salah, sepasang Rp 50.000, lengkap dengan aksesoris selendang dan mahkota. Trus, bisa foto-foto centil lah 😂😂😂 berasa jadi raja dan ratu sehari, eh itu kan pengantin yaaa. Hahaha.

Udah duduk di kursi raja, si Mamak dan Adek kok nggak pakai baju adat Melayu ya? Hayooo kenapa? 😅😅😂 Uangnya nggak cukup buat nyewa baju, Kak!!! 😂😂😂


Eh, tapi tadi ada yang nggak biasa sih. Aku udah beberapa kali berkunjung, tapi baru kali ini disuguhi penampilan orkes musik Melayu secara live. Biduannya alamak, ganteng! Eh, kok Biduan sih? Vokalis dong, biar lebih keren. Tapi sangat disayangkan, sang vokalis nggak pakai baju adat Melayu. Coba kalo iya, heum... Makin ganteng pasti 😍😍😍




Aku sempat memvideokan 2 lagu. Tapi itu rencananya mau diupload ke akun youtube-ku aja deh, nama akunnya dinda lyena. Aku udah minta ijin kok sama pihak istana untuk publikasinya.  😁😁😁

Jika Sahabat berkunjung ke Medan, jangan lupa berkunjung ke dua tempat bersejarah ini ya.

Sekian dulu laporanku hari ini. Inshaallah besok disambung lagi. Rencana besok, mau posting cerpenku yang kalah lomba. Ahahaha. Dari pada cuma menuhin memori laptop, ya aku posting aja di sini, biar ada yang baca. Kan lebih berguna jadinya.

Oke, see yaaa tomorrow.

Wassalamualaikum.
😊😊😚 

0 komentar:

Posting Komentar